WahanaNews.co | PT Pelabuhan Indonesia (Persero) / Pelindo dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme / BNPT RI menandatangani Perjanjian Kerja Sama tentang Sinergisitas Pencegahan Tindak Pidana Terorisme.
Bertempat di Kementerian BUMN, perjanjian ini ditandatangani oleh Bangbang Surono, Ak., M.M., CA., Sekretaris Utama (Sestama) BNPT RI dan Arif Suhartono, Direktur Utama Pelindo, serta disaksikan oleh Komjen. Pol. Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, Ak., M.M., CA., Kepala BNPT RI (11/04).
Baca Juga:
Jasa Marga Raih Penghargaan Bergengsi ‘Indonesia Most Powerful Women Awards 2024’
Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara BNPT dan KBUMN pada Oktober 2019 Tentang Sinergisitas Pencegahan Terorisme di Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Negara.
“Hari ini adalah hari bersejarah karena para pimpinan telah membangun kesadaran bersama untuk mencegah ideologi terorisme yang tumbuh di lingkungan negeri ini. Mari kita sama-sama mencegah bahaya ideologi terorisme di seluruh jajaran kita, dimana sebagaimana kita ketahui terorisme ini merupakan extraordinary crime karena menyebarkan rasa takut yang luar biasa, merusak keamanan dan cara berpikir serta merusak rasa kebangsaaan kita,” ujar Rycko.
Perjanjian ini bertujuan untuk meningkatkan pencegahan tindak pidana terorisme di lingkungan kerja sehingga tercipta lingkungan dan perilaku insan yang bebas dari paham radikal terorisme.
Baca Juga:
Buntut Kritik PSN PIK 2, Said Didu Penuhi Panggilan Polisi
Kerja sama ini juga merupakan langkah untuk transfer informasi seperti masukan dan saran untuk pengembangan metode sosialisasi serta penyelenggaraan sinergisitas pencegahan tindak pidana terorisme.
“Negara kita merupakan negara kepulauan dimana untuk perdagangan yang paling efisien adalah menggunakan laut. Dengan mergernya Pelindo yang memiliki wilayah kerja dari Sabang sampai Merauke, tentunya kami memiliki fasilitas yang sangat stategis. Jadi, kami berterimakasih sekali untuk kerja sama ini, karena kami diberikan kesempatan untuk mengedukasi para pegawai Pelindo dan bagaimana melakukan asesmen untuk aset kami yang mempunyai peran besar bagi negara ini. Semoga dengan adanya perjanjian ini, akan membuat semua aware, bahwa Pelindo harus benar-benar dijaga dan dipastikan aman,” kata Arif.
Saat ini Pelindo mengoperasikan lebih dari 120 pelabuhan yang terbagi dalam empat wilayah regional di Indonesia, termasuk pelabuhan-pelabuhan yang menjadi pintu gerbang utama perdagangan Indonesia, seperti Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Makassar. Sumber: bumngoid. [jp/jup]