Endang menambahkan, dari 29,8 juta masyarakat yang sudah memanfaatkan layanan, terdapat 5,9 juta peserta didik dari 91.184 sekolah yang tersebar mulai jenjang SD, SMP, SMA hingga pesantren di 38 provinsi.
Sementara itu, jumlah penerima manfaat didominasi perempuan sebanyak 17,17 juta orang, sedangkan laki-laki sebanyak 12,68 juta orang.
Baca Juga:
Perda KTR Tak Efektif, Kemenkes Soroti Lemahnya Komitmen Kepala Daerah
Provinsi dengan jumlah peserta terbanyak tercatat di Jawa Tengah, disusul Jawa Timur dan Jawa Barat.
Sedangkan daerah dengan angka penerima paling sedikit berada di Papua, Papua Barat, dan Papua Pegunungan.
"Tentu kita bisa mengerti karena jumlah populasi yang sangat besar di provinsi-provinsi tersebut. Tapi tentu kita juga menginginkan supaya provinsi-provinsi lain segera juga mengejar dengan rate yang sama,” ujar Endang.
Baca Juga:
Jambi Raih Status Pengampuan KJSU dari Kemenkes RI Berkat Kepemimpinan Gubernur Al Haris
Untuk mengejar target 60 juta penerima manfaat, Kemenkes akan terus mendorong percepatan pendaftaran dan partisipasi.
Rata-rata, sejak 10 Februari hingga 17 September 2025, terdapat 603.059 pendaftar dan 491.597 penerima manfaat baru setiap hari, baik melalui puskesmas maupun sekolah.
Penyakit yang Terdeteksi