Dalam suratnya, Komisaris Garuda yang baru
diangkat dalam RUPS 2020 ini mengungkapkan penyebab kondisi kritisnya keuangan
Garuda Indonesia.
Dia menyebutkan, setidaknya terdapat tujuh hal
yang menjadi penyebab kritisnya keuangan emiten berkode GIAA ini.
Baca Juga:
Saat Menjadi Buangan Politik, Sosok Ini Jadi Teman Setia Anwar Ibrahim
Pertama, tidak adanya penghematan biaya
operasional antara lain GHA.
Kedua, tidak adanya informasi mengenai cara
dan narasi negosiasi dengan lessor.
Ketiga, tidak adanya evaluasi atau perubahan
penerbangan atau rute yang merugi.
Baca Juga:
CT Ungkap Gaya kepemimpinannya dalam Berbisnis 40 Tahun Terakhir
Keempat, arus kas manajemen yang tidak dapat
dimengerti.
Kelima, keputusan yang diambil Kementerian
BUMN secara sepihak tanpa koordinasi dan tanpa melibatkan Dewan Komisaris.
Keenam, saran komisaris yang oleh karenanya
tidak diperlukan.