WahanaNews.co | 22 kecamatan berpotensi mengalami pergeseran tanah tingkat menengah hingga tinggi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencatat 22 kecamatan sangat rawan alami Pergeseran tanah.
Baca Juga:
Puluhan Rumah di Lemahsugih Majalengka Rusak, Ini Penyebabnya
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko mengumumkan dari 40 kecamatan yang ada, empat di antaranya berpotensi menengah.
"Dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor, empat kecamatan berpotensi menengah, 22 kecamatan berpotensi terjadi pergeseran tanah tingkat menengah hingga tinggi," kata Aris, Sabtu (24/9/2022).
Sementara itu, 14 kecamatan juga memiliki potensi pergeseran tanah tingkat menengah hingga tinggi disertai banjir bandang atau aliran bahan rombakan. Data itu didapat BPBD dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Baca Juga:
Sejumlah Kampung di Kabupaten Purwakarta Rawan Pergeseran Tanah
Data tersebut merupakan gambaran umum mengenai potensi pergeseran tanah sejak Agustus-September 2022.
"Aliran bahan rombakan atau debris flow merupakan fenomena dimana percampuran air, lumpur, dan kerikil mengalir dengan kecepatan tinggi terbawa aliran banjir," paparnya Aris.
Meski demikian, kondisi ini dinilai lebih baik dari bulan-bulan sebelumnya, sebab terjadi pengurangan sejumlah wilayah yang berpotensi tinggi terjadi pergeseran tanah.