Sementara peserta asal Nepal Santosh dibuat kagum melihat kemampuan para petani yang tetap produktif dengan keterbatasan air.
Menampi Beras di Jatiluwih
Baca Juga:
Momen WWF 2024, PLN Lancarkan Mobilisasi 670 Unit Kendaraan Listrik
Lain lagi dengan peserta dan delegasi yang berkunjung ke Desa Wisata Jatiluwih yang langsung ikut menampi beras sekaligus menyaksikan beragam tanaman Anggrek dan Kaktus.
Sebelum memasuki area, rombongan disambut puluhan perempuan asli Jatiluwih, berbaris di kanan dan kiri jalan. Para perempuan berbaris menyambut para peserta, sambil menari Tari Metangi.
Manager Desa Wisata Jatiluwih, John K Purna mengatakan, Tari Metangi ini mencerminkan semangat baru.
Baca Juga:
Momen WWF 2024, PLN Lancarkan Mobilisasi 670 Unit Kendaraan Listrik
Arti Metangi ini dalam bahas Bali maupun bahasa Indonesia adalah bangun, sehingga sambutan tari ini diharapkan menjadi semangat bagi masyarakat Bali dan dunia untuk mempertahankan keberlangsungan air bagi kehidupan.
"Semua penari adalah warga Jatiluwih. Kami ingin mempersembahkan yang terbaik untuk para peserta field trip World Water Forum ke-10. Semua warga dan aparat desa di sini diterjunkan. Kami senang sekali pesertai berkunjung ke sini," jelasnya.
Setelah disambut tarian, sejumlah peserta terlihat antusias ikut mencoba untuk menampi beras bersama ibu-ibu masyarakat setempat.