Pesawat sempat mencapai ketinggian
10.725 kaki atau 3.268 meter dari permukaan laut. Saat itu,
kecepatannya terpantau 531 km/jam.
Tak berapa lama kemudian, pesawat
terlihat menurun di ketinggian 8.950 kaki. Sementara kecepatannya juga menurun
ke 414 km/jam.
Baca Juga:
Sriwijaya Air Beberkan Alasan 27 Ahli Waris Belum Dapat Ganti Rugi
Kemudian, kecepatan pesawat menurun
drastis hingga 335 km/jam di ketinggian 8.125 kaki.
Ketinggian pesawat terus menurun
hingga 5.400 kaki, dengan kecepatan hanya 212 km/jam, dan akhirnya dinyatakan
hilang.
Selain Flightradar24, kini ada teknologi canggih untuk
mengetahui posisi pesawat yang bernama ADS-B
(Automatic Dependent Surveillance-Broadcast), sebuah sistem pemantauan (surveillance)
penerbangan nir radar.
Baca Juga:
KNKT Beberkan Misteri Sriwijaya Air Jatuh di Kepulauan Seribu
Melalui teknologi ini, pesawat udara
yang dilengkapi dengan sebuah transponder akan mengirimkan data penerbangan
secara otomatis (automatic).
Data penerbangan ini, seperti posisi dan kecepatan, diperoleh dari sistem satelit
navigasi GNSS (Global Navigation
Satellite System).
Data penerbangan yang dipancarkan
secara broadcast ini akan diterima
dan diproses oleh stasiun penerima (ground
station). [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.