Oleh karena itu, PT Paragon Technology
and Innovation merupakan salah satu potensi industri kosmetik lokal yang mampu
berdaya saing di kancah global.
Perusahaan dengan kapasitas terpasang
sebesar 7.700 ton per tahun ini telah menembus pasar ekspor.
Baca Juga:
Menperin: Anggaran Bukan Segala-galanya, Butuh Dukungan DPR Untuk Lahirkan Kebijakan Pro Industri
"Potensi pasar global produk kosmetik
mencapai US$ 569 miliar pada tahun 2020. Sekarang pabrik ini telah berhasil
memasuki pasar ekspor ke negara Malaysia, Timur Tengah dan lain-lain. Pada
tahun 2020, perusahaan telah mengekspor produk kosmetik dan perawatan wajah
dengan merek Wardah senilai Rp 22,9
miliar," kata Agus.
Menperin berharap, PT Paragon
Technology and Innovation terus berinovasi, sehingga
dapat memanfaatkan PP No. 45 Tahun 2019 tentang pemberian insentif super tax deduction untuk vokasi sebesar
200% maupun inovasi 300%.
"Diharapkan, dengan adanya fasilitas
insentif fiskal ini, semakin banyak industri kosmetik yang melakukan inovasi, baik di produk maupun bahan baku kosmetik, sehingga
menjadi lebih beragam serta pada akhirnya menurunkan ketergantungan impor
produk dan bahan baku kosmetik dan meningkatkan daya saing," tegasnya.
Baca Juga:
Kemenperin: SDM Kreatif Topang Industri Furnitur Semakin Inovatif
Group CEO Paragon, Harman Subakat,
menyampaikan, upaya-upaya yang dilakukan oleh
Paragon dinilai holistik, sehingga dapat menjaga Paragonian
(karyawan), masyarakat sekitar, hingga masyarakat Indonesia secara
luas untuk terjaga dan segera pulih dari dampak-dampak pandemi.
Beberapa upaya yang telah dilakukan
perusahaan untuk pencegahan Covid-19, antara lain adaptasi pola kerja,
penyesuaian infrastruktur untuk menjaga protokol kesehatan, testing rutin dan adanya sistem tracing, serta memfasilitasi dan
mendorong Paragonian dan keluarga untuk melakukan vaksinasi.
Selain itu, Paragon konsisten membantu
pemerintah dalam penanganan dan penanggulangan Covid-19 melalui program CSR
perusahaan.