"Ini luar biasa, karena saya terus terang sebelum ditugaskan Pak Presiden di sini apa yang disampaikan Cinta Laura ini biasa saya pidatokan berjam-jam di depan kader-kader Ansor dan Banser. Malam ini diwakili Cinta Laura," katanya.
Usai berpidato di hadapan sejumlah menteri dan petinggi negara lainnya itu, seperti Nadiem Makarim (Mendikbud-Ristek), Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (Kapolri), dan Yandri Susanto (Ketua Komisi VIII DPR RI), Cinta juga diketahui mengungkapkan kesannya melalui sebuah unggahan foto di media sosial Instagram-nya.
Baca Juga:
Kemenag Perkuat Moderasi Beragama di Minahasa untuk Tanamkan Nilai Toleransi
Ia mengatakan jika dirinya tidak menyangka bisa diundang dan memberikan pidato di acara Kemenag.
“Tidak pernah menyangka akan diundang oleh Pak Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. Untuk memberikan pidato kepada orang-orang Kementerian mengenai pendapat anak muda tentang moderasi beragama,” kata Cinta.
Lebih lanjut, Cinta Laura juga menjelaskan bahwa dirinya merasa terhormat dan bersyukur pendapatnya bisa didengar banyak orang.
Baca Juga:
Ketua FKPT Kaltara Ingatkan Generasi Muda Rentan Terpapar Radikalisme di Medsos
“Sebagai satu-satunya perempuan dan non-politician yang memberikan pidato tadi malam, saya merasa sangat terhormat dan bersyukur didengar opininya oleh banyak sekali orang-orang hebat. Terima kasih pak @gusyaqut, pak @nadiemmakarim dan ibu @ennyyaqut sudah memberikan kesempatan kepada saya untuk bebas beropini demi masa depan Indonesia,” tulis Cinta dalam akhir keterangan di unggahannya.
Lantas, seperti apa sebetulnya isi dari pidato Cinta Laura soal moderasi beragama itu?
"Pada saat ini, kita dalam situasi sulit, di mana adanya polarisasi dalam opini masyarakat. Terlihat jelas bahwa ada ketidaksepakatan tentang apa yang dibutuhkan negara agar Indonesia menjadi kesatuan yang kuat," kata Cinta.