Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim mengatakan proyek-proyek strategis Hutama Karya seperti bendungan hadir untuk mendukung pengelolaan air yang berkelanjutan serta mewujudkan ketahanan pangan dalam menciptakan kemakmuran bagi masyarakat.
“Selama satu dekade terakhir, Hutama Karya telah membangun sebanyak 17 bendungan dimana 11 diantaranya telah selesai yakni Bendungan Leuwikeris di Jawa Barat; Bendungan Gongseng,
Bendungan Semantok dan Bendungan Bendo di Jawa Timur; Bendungan Keureuto di Aceh; Bendungan Sindang Heula di Banten; Bendungan Batang Toru di Sumatra Utara; Bendungan Ladongi
dan Bendungan Ameroro di Sulawesi Tenggara; Bendungan Bintang Bano dan Bendungan Tanju & Mila di Nusa Tenggara Barat.
Baca Juga:
Delegasi WWF Terpukau Saat Kunjungan Wisata di Bali
“Serta 6 yang masih dalam tahap pengerjaan yakni Bendungan Tigadihaji di Sumatra Selatan, Bendungan Meninting di Nusa Tenggara Barat, Bendungan Way Apu di Maluku, Bendungan Bulango Ulu di Gorontalo, Bendungan Cijurei di Jawa Barat dan Bendungan
Karangnongko di Jawa Tengah,” ujar Adjib.
ebih lanjut Adjib menambahkan selain membangun infrastruktur air, Hutama Karya juga turut andil dalam menyediakan fasilitas air sebagai wadah untuk kesejahteraan bersama dalam mengatasi krisis,
meningkatkan kesehatan dan menjadi solusi jangka panjang bagi masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
“Hutama Karya telah membangun fasilitas smart water di Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah; fasilitas sumur bor di Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat; fasilitas air baku yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan bersama BUMN Karya di Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, Riau; serta mendukung konservasi penanaman mangrove di Suaka Margasatwa Muara Angke; dan di Kecamatan Sayung, Kota Demak,” ujar Adjib.
Baca Juga:
Penutup Rangkaian World Water Forum ke-10 Fieldtrip Ubud, Tabanan hingga Karangasem
Dalam Pameran World Water Forum ke-10, Hutama Karya memberikan pengalaman edukatif dan interaktif mengenai infrastruktur air yang sudah maupun sedang dibangun kepada para pengunjung dengan menampilkan sejumlah proyek ikonik berupa foto serta video dengan didukung teknologi Virtual Reality (VR).
Selain dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dan perwakilan dari 149 negara, ajang ini juga mempertemukan semua tingkatan dan bidang yang tercatat lebih dari 20.000 peserta termasuk organisasi internasional, pemerintah, akademisi, masyarakat sipil termasuk generasi muda hingga sektor swasta.
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto dan Direktur Operasi I Hutama Karya Agung Fajarwanto turut hadir pada forum yang diadakan setiap tiga tahun sekali ini.