WahanaNews.co | Penerapan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis level 2, 3, dan 4
di sejumlah wilayah yang berjalan sejak 3 Agustus berakhir hari ini, Senin (9/8).
Lalu, bagaimana nasib PPKM selanjutnya?
Baca Juga:
Jokowi Sampaikan Ucapan Idulfitri 1444 Hijriah
Berdasarkan data harian Satgas Penanganan Covid-19 dari 3
sampai kemarin, Minggu (8/8), angka kasus positif dan kematian masih tinggi.
Meskipun kasus sembuh juga bertambah. Target pemerintah menekan tambahan 10
ribu kasus per hari pun belum tercapai.
Sementara itu vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua selama
PPKM ini belum mencapai target 2 juta dosis suntikan per hari yang dicanangkan
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Berikut data penambahan kasus positif, pasien sembuh, kasus
kematian Covid-19, hingga vaksinasi selama 3 sampai 8 Agustus:
Baca Juga:
Industri Retail Antisipasi Perubahan Konsumen di Masa Pascapandemi
Kasus Positif
Covid-19
Total penambahan kasus positif Covid-19 dari 3 sampai 8
Agustus mencapai 203.231 kasus. Jumlah tersebut turun dibandingkan enam hari
sebelumnya, 28 Juli-2 Agustus, yang mencapai 222.864 kasus.
Jika dilihat per hari, kasus positif Covid-19 masih naik
turun. Pada 3 Agustus terdapat 33.900 kasus, 4 Agustus 35.867 kasus, 5 Agustus
35.764 kasus.
Kasus sempat naik pada 6 Agustus dengan tambahan 39.532
kasus. Namun, pada 7 Agustus kembali turun dengan tambahan 31.753 kasus.
Sementara pada 8 Agustus kasus turun lagi dengan tambahan 26.415 kasus.
Jumlah kasus positif Covid-19 yang turun ini sejalan juga
dengan jumlah tes swab PCR maupun antigen yang minim dalam enam hari terakhir.
Pasien Sembuh
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, kasus sembuh
naik sepanjang 6 hari terakhir ini. Total pasien Covid-19 yang dinyatakan
sembuh dari 3-8 Agustus mencapai 242.357.
Namun, jumlah tersebut masih lebih rendah dari enam hari
sebelumnya, 28 Juli-2 Agustus, yang mencapai 245.525
Pada 3 Agustus, kasus sembuh sebanyak 31.234. Kemudian
membaik pada 4 Agustus sebesar 34.251, 5 Agustus sebanyak 39.726, 6 Agustus
sebanyak 48.832. Namun, pada 7 Agustus turun ke angka 39.716, dan kembali naik
8 Agustus sebanyak 48.508.
Kasus Kematian
Covid-19
Kasus kematian mulai menurun pada PPKM kali ini. Sepanjang 3
sampai 8 Agustus, total kematian Covid-19 sebanyak 9.805. Jumlah tersebut turun
dibanding enam hari sebelumnya, 28 Jul-2 Agustus, yang mencapai 10.456 kasus.
Meskipun demikian, kasus kematian Covid-19 masih terbilang
tinggi lantarn kasus masih bertambah di atas 1.000 kasus.
Jika dilihat dari data harian, pada 3 Agustus bertambah
1.598, 4 Agustus bertambah 1.747, 5 Agustus bertambah 1.739, 6 Agustus
bertambah 1.635, 7 Agustus bertambah 1.588, dan 8 Agustus bertambah 1.498.
Vaksinasi Belum 2
Juta Dosis
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada awal Agustus 2021 atau
PPKM 3-8 Agustus, belum mencapai target 2 juta dosis per hari. Presiden Joko
Widodo pernah menargetkan suntik vaksin hingga 2 juta dosis per hari selama
Agustus 2021.
Pada 3 Agustus dilaporkan sebanyak 419.725 yang menerima
dosis pertama dan 502.483 penerima dosis kedua. Total 922.208 dosis vaksin
disuntikan pada hari itu.
Kemudian 4 Agustus dilaporkan 379.057 penerima dosis pertama
dan 528.458 penerima dosis kedua. Total ada 907.515 dosis. Sementara pada 5
Agustus hanya 593.871 dosis vaksin yang disuntikan, baik dosis satu dan dua.
Suntikan vaksin mencapai 1 juta dosis per hari pada 6
Agustus, dengan 1.238.380 dosis. Masing-masing 556.935 dosis pertama dan
681.445 dosis kedua.
Namun, jumlah vaksinasi kembali turun pada 7 Agustus, dengan
total suntikan 864.205 dosis. Hari itu dilaporkan 410.765 penerima dosis
pertama dan 453.440 penerima dosis kedua.
Jumlah vaksinasi kembali naik pada 8 Agustus yang dilaporkan
menyasar 696.117 dosis pertama dan 432.059 dosis kedua. Total ada 1.128.176
dosis yang disuntikan hari itu.
PPKM Jangan
Dilonggarkan
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI)
Hermawan Saputra, mengingatkan pemerintah tak melonggarkan kebijakan PPKM Level
4 yang habis hari ini.
Menurutnya, kasus penularan Covid-19 yang melandai saat ini
masih sangat rentan lantaran diikuti dengan positivity rate serta kematian yang
tinggi.
"Pelonggaran tidak bisa secara terbuka dan
signifikan," ujar Hermawan saat dihubungi, Minggu (8/8).
Selain itu, kata Hermawan, pelonggaran juga tidak bisa
dilakukan secara signifikan karena angka tes (testing) dan (tracing) pelacakan
masih sangat lemah. Katanya, pemerintah sampai saat ini belum mampu memenuhi
target minimal 500 ribu spesimen per hari.
Menurut Hermawan salah satu sektor yang belum bisa
dilonggarkan saat ini ialah tempat pariwisata. Sedangkan sektor pekerjaan boleh
dibuka secara terbatas demi memberikan efek ekonomi yang mempunyai daya tahan
"Kemudian titik kuliner dan wisata yang sifatnya
tertutup perlu juga dipantau. Mal misalnya, tidak semua layanan esensial, tapi
ada beberapa yang sifatnya esensial. Nah itu mungkin dibuka dengan protokol kesehatan
yang ketat," katanya. [dhn]