Ia memastikan Bripda Ignatius tewas tertembak akibat kelalaian yang dilakukan rekan seniornya yakni Bripda IMS dan Bripka IG saat hendak mengeluarkan senjata api dari dalam tas.
"Tidak benar ada penembakan. Tidak ada (pertengkaran). Peristiwanya adalah kelalaian pada saat mengeluarkan senjata dari tas sehingga senjata meletus dan mengenai anggota lain di depannya," jelasnya.
Baca Juga:
Pakar Berpesan Agar Polri Transparan Usut Kasus Tewasnya Bripda IDS
Analisa CCTV rusun Polri Cikeas
Ramadhan menyebut tim penyidik telah menyita sejumlah barang bukti terkait kasus tewasnya Bripda Ignatius, salah satunya yakni rekaman CCTV dari Rusun Polri Cikeas.
Ia menuturkan bukti rekaman CCTV tersebut saat ini tengah dianalisa oleh penyidik Satreskrim Polres Bogor dan Biro Paminal Polda Jawa Barat.
Baca Juga:
Menkumham: UU Nomor 1/2023 Tentang KUHP Beri Pengakuan Pada Hukum Tak Tertulis
"Saat ini penyidik Polres Bogor juga Paminal Polda sedang mendalami mengembangkan dan menganaliasa termasuk menganalisa mengumpulkan bukti-bukti. Termasuk analisa CCTV di lokasi atau TKP," ujarnya.
Satu luka tembak
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto menjelaskan dari hasil autopsi terhadap jenazah Bripda Ignatius hanya ditemukan satu luka tembak di bagian leher.