WahanaNews.co | Satu rumah di Kampung Lembur Tengah, Desa Putrajawa, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, dilaporkan rusak akibat guncangan gempa magnitudo (M) 6,4 yang kemudian dimutakhirkan jadi 6,1 pada Sabtu (3/12/2022) sore. Tembok bagian atap rumah tersebut ambruk dan mengenai warung yang ada di depannya.
Penghuni rumah sekaligus pemilik warung, Iin (42), mengalami luka berat di kepala karena tertimpa material reruntuhan bangunan. Meski rusak, sebagian besar kondisi fisik bangunan rumah masih tegak berdiri.
Berbeda dengan rumah, warung tempat Iin berdagang rusak berat. Kakak Iin, Jaja (65), warga Kampung Lembur Tengah, menuturkan reruntuhan rumah yang menimpa warung hingga rusak terjadi pada pukul 16.46 WIB atau saat gempa mengguncang Garut.
Baca Juga:
Gempa Sesar Anjak Langsa Magnitudo 4.4, Guncangan Kuat di Wilayah Perbatasan Aceh-Medan
"Waktu gempa terjadi, tembok atap rumah tiba-tiba rubuh dan menimpa warung. Di warung adik saya sedang jualan kena reruntuhannya," tutur Jaja.
Ia mengaku saat kejadian warga panik dan berhamburan keluar. Terlebih reruntuhan tersebut menimbulkan suara keras.
"Di sini ramai sekali, getarannya sangat terasa. Waktu tembok atap rubuh suaranya keras," ucapnya.
Sementara itu, Camat Selaawi Fahmi Fauzi menyebut korban tertimpa reruntuhan material bangunan tersebut telah mendapatkan pertolongan medis.
Baca Juga:
Pemkot Jakarta Barat Sosialisasi Mitigasi Gempa, Antisipasi Megathrust
"Korban sudah dievakuasi ke Puskesmas Selaawi dan ditangani oleh petugas medis. Ada luka cukup dalam di kepalanya," kata Fahmi Fauzi.
Dari penanganan medis yang diberikan, Iin mendapat perawatan sebanyak lima jahitan atas luka-luka yang dideritanya. Terkait kondisi fisik bangunan, Fahmi Fauzi menyebut pemilik rumah menderita kerugian sebesar Rp15 juta.
"Kalau melihat sekarang kondisi malam memang tidak begitu terlihat. Tadi sore sempat terlihat ada beberapa tembok yang sudah hancur menimpa warung, warungnya rusak. Kondisi atap memang perlu diperbaiki," ujarnya.
Camat Selaawi menjelaskan pihaknya sudah menginformasikan arahan melalui jajaran pemerintahan tingkat desa untuk meningkatkan kewaspadaan, guna mengantisipasi adanya gempa susulan.
"Meningkatkan kewaspadaan dengan menggelar ronda malam sudah disampaikan hingga tingkat RT, RW, dan kelembagaan di Kecamatan Selaawi," katanya.
Berdasarkan data yang diterima dari Pusdalops PB BPBD Kabupaten Garut, dampak gempa M6,4 yang mengguncang terjadi di beberapa wilayah, yakni Kecamatan Pakenjeng, Cikelet, dan Selaawi.
Pada Kecamatan Pakenjeng, dampak kerusakan infrastruktur sementara ini terjadi di Desa Tanjungjaya dan Desa Jatiwangi. Di Desa Tanjungjaya satu rumah dilaporkan terdampak, sementara di Desa Jatiwangi satu rumah dan bagian dapur satu sekolah terdampak.
Sementara Kecamatan Cikelet, satu rumah terdampak berlokasi di Desa Cigadog. [sdy]