WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, didemo oleh sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di kantor Kemendikti Saintek pada Senin (20/1/2025) pagi.
Para ASN mengkritik tajam gaya kepemimpinan Satryo yang dianggap tidak sesuai prosedur.
Baca Juga:
Tak Selalu Lebih Pintar, Ini Penjelasan soal Otak Pria yang Lebih Besar dari Wanita
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menanggapi aksi unjuk rasa tersebut dengan menyerukan agar masalah diselesaikan secara internal.
"Saya mengimbau agar semuanya tetap tenang dan kondusif. Cari solusi terbaik dan selesaikan secara internal apa pun permasalahan di Kemendikti Saintek," ujar Lalu saat dihubungi wartawan, Senin (20/1).
Komisi X DPR Lakukan Penelusuran
Baca Juga:
Fenomena Langka, 6 Planet Bakal Berbaris di Angkasa Awal Juni 2024
Lalu menyampaikan bahwa hingga saat ini Komisi X DPR belum menerima laporan resmi dari ASN Kemendikti Saintek terkait pemicu aksi demonstrasi tersebut. Sebagai mitra kerja kementerian, Komisi X akan mendalami lebih lanjut kronologi persoalan yang terjadi.
"Sejauh ini kami di Komisi X belum memahami detail permasalahan internal yang terjadi, dan secara kelembagaan kami juga belum menerima laporan terkait,” jelasnya.
Dia menambahkan bahwa pada Rabu (22/1/2025), Komisi X akan mengadakan rapat dengan Satryo dan jajarannya. Dalam pertemuan itu, isu ini akan dibahas untuk mendapatkan kejelasan.
"Karena ini sudah menjadi perhatian publik, tentu akan ada anggota yang menanyakannya. Namun, saya tetap mendorong agar permasalahan ini diselesaikan secara internal terlebih dahulu agar semua pihak bisa fokus bekerja," tambahnya.
DPR Dorong Komisi X Pantau dan Evaluasi
Di sisi lain, Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco, meminta Komisi X untuk memantau dan mengevaluasi persoalan demo ASN di Kemendikti Saintek.
"Kami akan meminta komisi teknis terkait untuk melakukan pemantauan dan evaluasi," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/1).
Dasco mengakui bahwa ia belum mengetahui secara rinci terkait demo tersebut. Oleh karena itu, pihaknya akan mencari informasi lebih lanjut dan mengkaji permasalahan ini.
"Tentu kami akan menggali informasi dan mengkaji persoalan ini," pungkasnya.
Sebelumnya, ASN yang berdemo menilai tindakan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi atau Mendikti Saintek Prof Ir Satryo Soemantri Brodjonegoro yang dinilai sewenang-wenang dalam bekerja.
Menyimak dari video yang viral di media sosial, puluhan ASN berbaris di lobi depan gedung.
Mereka membentangkan spanduk-spanduk bernada satir yang secara tak langsung ditujukan kepada Prof Ir Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Adapun, salah satu spanduk demo yang terlihat berkelir hitam bertuliskan "Institusi Negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri".
Sementara spanduk lain berlatar putih bertuliskan "Kami dibayar oleh negara, bekerja untuk negara bukan babu keluarga".
Karangan bunga bernada sindiran juga berjejer rapih menghiasi pintu depan lobi gedung. Sebagian besar, isinya juga menyindir perilaku dari Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, salah satu ASN yang bertugas di Prahum Ahli Muda dan Pj Rumah Tangga, atas nama NH menuangkan uneg-unegnya.
Dia bercerita, diusir dari kantor yang sudah dihuni selama 24 tahun belakangan. Hal itu diketahui dialami pada Jumat sore 17 Januari 2024.
"Tiba-tiba pimpinan tertinggi kami masuk ke ruangan kami dan dihadapan semua orang, beliau mengusir saya keluar dan memerintahkan untuk pindah ke Kemendikdasmen saya keluar dan salat," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (20/1/2025).
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]