WahanaNews.co | PT PLN (Persero) mencatat, realisasi penggunaan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun ini, sebesar Rp 5 triliun, baru mencapai 60 persen hingga Oktober 2020. Masih
rendahnya penggunaan modal negara ini karena terdampak wabah Corona.
Direktur
Utama PLN, Zulkifli
Zaini, mengatakan, dari 60 persen realisasi PMN
untuk PLN tahun ini digunakan perusahaan pada proyek pembangkit listrik,
transmisi, dan distribusi listrik desa.
BACA JUGA
Gantikan Irwansyah, Pandapotan Manurung Jadi GM PLN UIW Sumut
Salah satu
proyek kelistrikan yang terdampak akibat wabah Corona adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
"Pembangunan
PLTS yang tersebar mengalami hambatan disebabkan dampak Covid-19. Tapi PLN akan terus berupaya mempercepat
pembangunan dalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi," kata dia, dalam rapat dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Rabu
(18/11/2020).
BACA JUGA
644 Bencana Terjadi di Indonesia pada Januari-Februari 2021, Ini Datanya
Secara
rinci, Zulkifli menjelaskan, sebagian besar pendanaan investasi dalam
PMN tahun ini digunakan untuk membangun fasilitas pembangkit energi baru dan
terbarukan (EBT) 99 megawatt (MW), jaringan transmisi 2,325 kms, Gardu Induk
9.320 MVA, listrik desa JTM 275 kms, JTR 129 km, dan gardu 4.425 kVA.
PLN
tercatat pertama kali mendapatkan PMN dari pemerintah pada 2015 lalu, sebesar Rp 5 triliun, yang terserap 100 persen untuk pembangkit, gardu
induk, dan transmisi.