WahanaNews.co | Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menegaskan dewasa ini transmigrasi tidak lagi diidentikkan dengan orang yang dibekali cangkul dan sabit untuk mengolah lahan.
Gus Halim menyebutkan para calon transmigran wajib dibekali pelatihan pertanian serta pengelolaan komunal yang didasari dukungan teknologi serta akses pasar.
Baca Juga:
Disnakertrans Bantul Dapat Kuota Empat KK untuk Program Transmigrasi 2024
"Pelatihan ini merupakan bagian dalam rangka menyiapkan keterampilan para calon transmigran. Karena tujuan transmigran adalah pemerataan pembangunan dan menekan ketimpangan antar wilayah," kata saat Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) di Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta, Jumat (10/6/2022).
Pelatihan ini menjadi vital karena transmigrasi tidak lagi didefinisikan sebagai program pemerintah untuk memindahkan warga dari satu daerah ke daerah lainnya.
Lebih dari itu, para calon transmigran akan dibekali pengetahuan terutama perihal potensi yang dapat dikembangkan di kawasan transmigrasi tujuan.
Baca Juga:
Kemendesa PDTT Apresiasi Pertamina Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat di Wilayah Transmigrasi
"Pemerintah telah menyiapkan secara matang dengan mempertimbangkan banyak hal. Mulai dari perangkat yang dibutuhkan bahkan sebelum calon transmigran itu diberangkatkan, demi suksesnya program transmigrasi yang sudah berjalan sejak 1950 silam," ujarnya.
Diakhir sambutannya, Gus Halim berharap langkah percepatan pembangunan kawasan transmigrasi dengan pendekatan yang lebih modern ini dapat memajukan kawasan transmigrasi.
Dengan demikian akan menjadi satu di antara beragam cara untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.