Benny Moerdani pernah terlibat dalam operasi pembebasan pesawat komersial milik negara, Garuda Indonesia yang dibajak kelompok Komando Jihad. Kejadian itu dikenal dengan Peristiwa Woyla.
Ketika pembajakan terhadap 48 penumpang dan lima awak Pesawat Garuda GA206 terjadi, Benny Murdani yang sudah diperintahkan Presiden Suharto untuk melancarkan operasi pembebasan, menghubungi Asrama Kopassandha.
Baca Juga:
Pengusaha Cilacap Motivasi 26 Siswa Seko Pusdiklatpassus Angkatan 108 Saat Pembaretan
Sayangnya, beberapa perwira berpengalaman seperti A.M. Hendropriyono, Luhut Binsar Pandjaitan dan Prabowo Subianto sedang tidak ada di tempat.
Hendropriyono tengah mengikuti latihan gabungan ABRI di Maluku. Luhut dan Prabowo sedang menjalani pendidikan di Jerman Barat bersama GSG-9 (pasukan khusus Jerman).
Hanya ada Sintong Pandjaitan di asrama lantaran kakinya tengah cedera usai latihan Mobile Training Team (MTT) dari Pasukan Khusus Amerika Serikat di Cijantung, pada awal 1981. Sintong pun bersikeras untuk ikut dalam operasi meski kakinya masih di-gips.
Baca Juga:
Brigjen TNI Djon Afriandi Resmi Jabat Danjen Kopassus Gantikan Mayjen TNI Deddy Suryadi
Benny Moerdani sempat memberikan peluru khusus antiteror ke Sintong. Namun, Sintong menolak karena belum terbiasa.
“Jangan Pak, kami belum terbiasa,” tutur Sintong.
“Lho, ini peluru bagus, yang terbaru. Gunakan saja,” kata Benny Murdani.