“Jangan main-main kamu..,” sahut Yugo.
“Saya memang di pesawat, sudah selesai semua, beres,” tuntas Benny.
Baca Juga:
Pengusaha Cilacap Motivasi 26 Siswa Seko Pusdiklatpassus Angkatan 108 Saat Pembaretan
Drama pembajakan empat hari tiga malam itu pun berakhir. Pasukan baret merah pun langsung mendapat pengakuan internasional dan disejajarkan dengan pasukan elit dunia seperti GSG 9 (Jerman dan Mossad (Israel).
4. AM Hendropriyono
Hendropriyono melakukan operasi di Kalimatan bersama timnya Sandi Yudha. Operasi itu untuk melumpuhkan Pasukan Gerilya Rakyat Sarawak (PGRS) dan Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (Paraku).
Baca Juga:
Brigjen TNI Djon Afriandi Resmi Jabat Danjen Kopassus Gantikan Mayjen TNI Deddy Suryadi
Hendropriyono berusaha untuk melumpuhkan lawan tanpa kekerasan dengan Tim Sandi Yudha. Di mana Sandi Yudha merupakan satuan intelijen Kopassus.
Namun sayang, upayanya tak membuahkan hasil hingga akhirnya dilakukan tindakan kekerasan. Munculnya pasukan bersenjata itu bermula dari Presiden Soekarno sengaja membuntuk pasukan gerilya saat Indonesia dan Malaysia memanas pada 1963-1966.
Ketika Soeharto menduduki kursi presiden, pasukan yang dilatih TNI di Surabaya, Bandung dan Bogor justru malah menjadi musuh. Pasukan itu tak mau meletakkan senjata kendati Soeharto memutuskan untuk berdamai dengan Malaysia.