Sintong pun menjajalnya. Alhasil, tak satu peluru pun meletus. Sintong bersyukur belum langsung berangkat dengan peluru itu.
Benny pun memerintahkan anak buahnya mengambil persediaan peluru lain ke Tebet. Sebagai catatan, peluru khusus antiteror memang tak akan menembus dinding kabin pesawat.
Baca Juga:
Kopassus Diperkuat, Pasukan Siap Tanggap Bakal Tersebar di Enam Pulau Besar
Operasi dimulai pada 31 Maret 1981 sekira pukul 10.43 dini hari. Pasukan menggeruduk para pembajak.
Dalam tempo kurang dari 10 menit, situasi bisa diamankan, kendati ada korban di pihak pasukan.
Usai operasi, Benny Murdani ikut naik ke pesawat, menggunakan mic di kokpit pesawat, untuk melaporkan langsung pada Kepala Bakin (sekarang BIN), Yoga Sugomo.
Baca Juga:
Panglima TNI Mutasi 7 Kolonel AD, Hamonangan Lumban Toruan Dapat Tugas Strategis
“Pak Yoga, ini Benny,” teriak Benny di mic kokpit.
“Neng endi kowe (di mana kamu?),” jawab Yugo.
“Di dalam pesawat, Pak”, timpal Benny lagi.