Sintong pun menjajalnya. Alhasil, tak satu peluru pun meletus. Sintong bersyukur belum langsung berangkat dengan peluru itu.
Benny pun memerintahkan anak buahnya mengambil persediaan peluru lain ke Tebet. Sebagai catatan, peluru khusus antiteror memang tak akan menembus dinding kabin pesawat.
Baca Juga:
Pengusaha Cilacap Motivasi 26 Siswa Seko Pusdiklatpassus Angkatan 108 Saat Pembaretan
Operasi dimulai pada 31 Maret 1981 sekira pukul 10.43 dini hari. Pasukan menggeruduk para pembajak.
Dalam tempo kurang dari 10 menit, situasi bisa diamankan, kendati ada korban di pihak pasukan.
Usai operasi, Benny Murdani ikut naik ke pesawat, menggunakan mic di kokpit pesawat, untuk melaporkan langsung pada Kepala Bakin (sekarang BIN), Yoga Sugomo.
Baca Juga:
Brigjen TNI Djon Afriandi Resmi Jabat Danjen Kopassus Gantikan Mayjen TNI Deddy Suryadi
“Pak Yoga, ini Benny,” teriak Benny di mic kokpit.
“Neng endi kowe (di mana kamu?),” jawab Yugo.
“Di dalam pesawat, Pak”, timpal Benny lagi.