WahanaNews.co | Merespon naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar lakukan aksi unjuk rasa dengan membakar ban bekas dan memblokade jalan.
Aksi unjuk rasa terjadi sesaat setelah presiden mengumumkan kenaikan harga BBM dengan menutup Jalan Botolempangan, Makassar, yang berada di depan sekretariat HMI Cabang Makassar.
Baca Juga:
GMNI Demo Kejari Gunungsitoli Terkait Kasus Defisit Rp84 Miliar, Minta Segera Ditetapkan Tersangka
Mereka juga membakar ban bekas hingga pengendara harus berputar untuk mencari jalan alternatif.
Dalam aksinya, mahasiswa mengganggap bahwa kenaikan harga BBM akan menambah beban bagi rakyat kecil yang kondisinya sangat memperihatinkan.
"Kami menolak keras kenaikan harga BBM bersubsidi yang jelas akan menyusahkan masyarakat," kata koordinator aksi, Wahyudi, Sabtu (3/9/2022).
Baca Juga:
10 Pelaku Penyerangan Diskusi Forum Tanah Air di Kemang Dalam Pengejaran Polisi
Kemudian, massa HMI Makassar juga menyikapi tindakan refresif anggota Polri terhadap seorang kader perempuan HMI Cabang Dompu, NTB, saat terjadi aksi penolakan BBM beberapa waktu lalu.
"Kapolri harus bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap kader HMI dalam aksi penolakan BBM di seluruh daerah. Tindakan represif saat penanganan aksi menandai gagalnya realisasi jargon Polri Presisi," tegasnya.
Hingga saat ini, massa HMI Cabang Makassar masih melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM yang telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dengan berorasi secara bergantian. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.