Berikut 4 tuntutan POPSI yang diajukan bersamaan dengan peringatan Hari Tani Nasional:
1. POPSI mendesak pemerintah untuk menghapus pungutan ekspor dan bea keluar yang mencekik petani.
Baca Juga:
Optimalkan BPDPKS, Petani Kelapa Sawit Raih Keuntungan dari Harga TBS
2. POPSI mendesak pemerintah untuk menghentikan praktik nasionalisasi sawit melalui Agrinas dan mengembalikan tanah kepada petani.
3. POPSI mendesak pemerintah untuk menyediakan anggaran khusus untuk percepatan ISPO bagi petani sawit rakyat.
4. POPSI mendesak pemerintah untuk menjalankan reforma agraria sejati: tanah untuk petani, bukan untuk korporasi atau BUMN.
Baca Juga:
Peran Strategis BPDPKS: Pendorong Harga TBS dengan Program Berkelanjutan
"Hari Tani Nasional bukan sekadar perayaan, tetapi pengingat atas janji negara untuk mewujudkan reforma agraria sejati. Petani sawit tidak butuh retorika, kami butuh keadilan," kata Mansuetus Darto.
Terpisah, Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Gulat Manurung berharap, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto meningkatkan kesejahteraan petani sawit di dalam negeri.
"Saat ini, petani sawit menghadapi tantangan luar biasa dari aspek kepastian legalitas, harga TBS, dan infrastruktur. Tapi, kami optimistis Presiden Prabowo akan memberikan solusi terkait persoalan ini," kata Gulat dalam keterangan tertulis.