Hasilnya sebanyak 154 siswa atau 55,8 persen peserta tercatat mengalami peningkatan sikap terhadap isu toleransi dan pluralisme.
Hal ini ditandai dengan semakin terbukanya sikap siswa dalam mendukung isu kesetaraan gender dalam kehidupan sehari-hari dan kesediaan untuk mendukung pemenuhan hak masyarakat marjinal.
Baca Juga:
Polda Metro Jaya Selidiki Kasus Dugaan Penistaan Agama oleh Eks Kepala Kantor Bandara
"Mereka juga percaya bahwa memiliki teman yang berbeda agama atau kepercayaan akan membawa manfaat bagi mereka untuk mempelajari hal-hal baru. Mereka juga mendukung kelompok minoritas dan rentan untuk menjadi pemimpin di masyarakat, dan melindungi mereka dari pengganggu atau jenis kekerasan lainnya," kata Miqdad.
Peningkatan sikap toleransi lebih signifikan pada siswa perempuan sebanyak 120 orang dari total 193 orang (62,2 persen) yang mengalami peningkatan toleransi. Sementara pada laki-laki sebanyak 34 orang dari 83 orang (41,04 persen) mengalami peningkatan toleransi.
Sebelumnya, riset SETARA Institute melaporkan 422 tindakan pelanggaran KBB ditemukan sepanjang tahun 2020. Dari angka itu, sebanyak 238 di antaranya dilakukan oleh aktor negara seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan kepolisian. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.