WahanaNews.co | Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelar survei potensi pergerakan orang saat Natal dan tahun baru (Nataru).
Dari hasil survei tersebut, 44,1 juta orang diprediksi akan melakukan perjalanan saat liburan Natal dan tahun baru.
Baca Juga:
Pastikan Jalan Nasional dan Jembatan di Sulsel Siap Dilalui Selama Nataru, Kementerian PU: 96,45% Dalam Kondisi Mantap
Survei ini digelar dalam dua tahap, yakni 5-26 September 2022 dan 17-30 November 2022.
Metode pengumpulan data dalam survei ini adalah survei online (medsos dan SMS blast), dengan target sampel 10 ribu responden. Margin of error survei ini
Pada survei tahap 1, ada 22,4 persen responden yang mengaku ingin berpergian saat libur Natal dan tahun baru. Sementara pada tahap 2, responden yang ingin berpergian menurun menjadi 16,35 persen atau 44,17 juta orang. Penurunan ini dipengaruhi masih tingginya COVID-19 di Indonesia.
Baca Juga:
Tinjau Tol Solo - Yogyakarta, Menteri Dody: Segmen Klaten - Prambanan Dibuka Fungsional Mendukung Kelancaran Nataru 2025
Dari 44,17 juta orang tersebut, pelaku perjalanan terbanyak berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Kemudian disusul dari Jawa Timur. Sementara daerah tujuan didominasi oleh Pulau Jawa.
"Lima besar didominasi di Pulau Jawa," kata Kepala BKT Kemenhub Gede Pasek dalam pers briefing virtual, Rabu (14/12/2022).
Berikut ini lima daerah asal tertinggi:
1. Jabodetabek: 16,5 persen (7,1 juta orang)
2. Jawa Timur: 14,5 persen (6,2 juta orang)
3. Jawa Tengah: 13,6 persen (5,8 juta orang)
4. Jawa Barat: 10,2 persen (4,4 juta orang)
5. Sumatera Utara: 6,9 persen (3 juta orang)
Lima daerah tujuan tertinggi:
1. Jawa Tengah: 19,7 persen (8,7 juta orang)
2. Jawa Timur: 17,5 persen (7,7 juta orang)
3. Jawa Barat: 14,6 persen (6,5 juta orang)
4. Jabodetabek: 10,5 persen (4,7 juta orang)
5. DI Yogyakarta: 8,2 persen (3,6 juta orang)
Moda transportasi yang menjadi pilihan utama masih mobil pribadi dengan 28,26 persen. Kemudian disusul sepeda motor dengan 16,47 persen.
"Pemilihan moda masih didominasi mobil pribadi dan sepeda motor. Pengguna jalan masih cukup tunggu. Road choice-nya sebanyak 58,7 persen masih menggunakan sepeda motor," tuturnya. [rgo]