WahanaNews.co | Kabar tidak lolosnya anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
menjadi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam tes wawasan kebangsaan, direspon Ketua Setara Intitute, Hendardi.
Pria aktivis HAM, Kesetaraan, dan Keberagaman ini menyebutkan, bagi
siapapun orang, yang di dalam
dirinya bersemai intoleransi dan radikalisme, memang bisa saja
tidak lolos uji moderasi negara dan beragama.
Baca Juga:
Polri Terbitkan Perpol Terkait Perekrutan 57 Mantan Pegawai KPK Jadi ASN
"Siapapun orang yang bersemai
intoleransi dan radikalisme bisa saja tidak lolos uji moderasi negara dan
beragama," sebut Hendardi, melalui pers rilis, Sabtu
(15/5/2021).
Sebelumnya diketahui, sebanyak 75
anggota KPK dibebastugaskan lantaran tidak lolos dalam penyeleksian uji tes
wawasan kebangsaan.
Menurut Ketua Setara Institute, Hendardi, tes ASN merupakan hal biasa dan tidak perlu memantik perdebatan.
Baca Juga:
TWK KPK, Saut Situmorang: Presiden Kita Salah Mikir
Dalam praktiknya, calon pegawai ASN
dinilai secara kuantitatif dan objektif.
"Termasuk biasanya menggunakan
vendor pihak ketiga," ujarnya.
Dikatakan, asesmen tes wawasan
kebangsaan terhadap sejumlah pegawai lembaga antirisuah itu merupakan bagian dari fungsi Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Hendardi pun mewajarkan yang menjadi
catatan pemerintah saat ini ialah memberantas intolerensi dan radikalisme di
lingkungan lembaga pemerintahan.
"Dipastikan adalah bahwa
pemerintah saat ini sedang giat menangani intoleransi dan radikalisme yang
terus mengikis ideologi Pancasila di lingkungan ASN, TNI, Polri, universitas
dan sekolah-sekolah, termasuk tentu saja KPK," ungkap Hendardi. [qnt]