WahanaNews.co| Pandemi
Covid-19 sangat berdampak pada kelangsungan industri kopi di Tanah Air. Wakil
Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Moelyono
Soesilo menyebutkan, ini karena banyak terjadi penutupan pada bisnis hotel,
restoran, dan kafe (horeka), saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB)
diberlakukan.
Baca Juga:
4 Manfaat Kopi Hitam untuk Kesehatan Otak
"Untuk bisnis kopi selama pandemi ini kita bagi dua di
hulu dan hilir. Itu pengaruhnya berbeda sekali," ujarnya pada Indonesia
Industry Outlook #IIO2021 secara virtual, Kamis (5/11/2020).
Moelyono menjelaskan, untuk bisnis kopi di hilir terkena
dampak pandemi akibat bisnis horeka mengalami penurunan permintaan. "Waktu
itu kena pengaruh yang di hilirnya sekitar 70%-80%. Ada yang memutuskan tiarap
dulu, mundur dulu karena pada waktu itu kondisinya belum jelas semua,"
ungkapnya.
Penurunan ini pun berimbas juga pada bisnis mesin kopi mini
roaster. Sementara untuk industri hilir kopi yang komersial seperti kopi saset
atau kemasan juga terkena dampak namun tidak separah dengan kondisi yang
dialami bisnis kopi di horeka.
Baca Juga:
3 Cara Tepat Minum Kopi Agar Produktivitas Meningkat
"Itu kena semua dampak. Walaupun sempat booming kopi
dalgona yang membuat penjualan kopi instan sempat meningkat luar biasa,"
jelas Moelyono.
Dia melanjutkan, untuk di hulunya khususnya kopi arabika dan
robusta benar-benar terdampak pandemi Covid-19. Permintaan kopi arabika untuk
ekspor maupun lokal terjadi penurunan luar biasa sehingga berdampak pada panen
kopi tahun 2021.
"Untuk kopi arabika masih banyak stok-stok di daerah
produsen yang produksinya belum terjual sampai saat ini. Ini karena permintaan
dalam negeri dan luar negeri benar-benar menurun," jelasnya.