WAHANANEWS.CO, Jakarta – Dalam momentum peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Ketua Umum MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, menegaskan bahwa persoalan sampah di Indonesia bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, melainkan harus menjadi kesadaran kolektif seluruh elemen masyarakat.
“Persoalan sampah adalah masalah bersama yang membutuhkan solusi kolaboratif. Kita tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah atau sektor tertentu saja. Semua lapisan masyarakat, mulai dari individu, komunitas, dunia usaha, hingga akademisi, harus terlibat aktif dalam pengelolaan sampah yang lebih baik,” ujar Tohom, Rabu (5/2/2025).
Baca Juga:
Optimalisasi Motah Jadi Solusi Selesaikan Persoalan Sampah di Kota Bandung
Menurutnya, tantangan utama dalam pengelolaan sampah di Indonesia adalah rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memilah dan mendaur ulang sampah. “Kita masih melihat banyak orang yang membuang sampah sembarangan. Kesadaran kolektif ini harus kita bangun dengan edukasi dan kebijakan yang lebih tegas,” tambahnya.
Hari Peduli Sampah Nasional yang diperingati setiap 21 Februari menjadi momen penting untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap isu sampah.
Tohom menyebutkan bahwa dengan pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang pesat, volume sampah yang dihasilkan semakin meningkat, sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Baca Juga:
Pemkab Garut Hentikan Kerjasama Pembuangan Sampah Kota Bandung ke TPA Pasir Bajing
“Kita harus mengubah paradigma bahwa sampah adalah sesuatu yang harus dibuang. Sampah bisa menjadi sumber daya jika dikelola dengan baik. Konsep ekonomi sirkular harus lebih didorong agar masyarakat melihat sampah sebagai sesuatu yang bernilai ekonomi,” kata Tohom yang juga dikenal sebagai pengamat lingkungan dan energi.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya inovasi dalam teknologi pengolahan sampah agar pengelolaannya menjadi lebih efektif dan efisien.
“Sudah saatnya kita menerapkan teknologi yang lebih modern dalam mengelola sampah, mulai dari pemanfaatan bioenergi hingga penerapan teknologi daur ulang yang lebih maju,” jelasnya.