WAHANANEWS.CO, Jakarta - Wartawan senior sekaligus salah satu pendiri Majalah Berita Mingguan (MBM) Tempo, Fikri Jufri, berpulang pada Kamis (6/3/2025), pukul 09.41 WIB.
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh rekan sekaligus pendiri Tempo lainnya, Goenawan Mohamad. Sebelum dimakamkan di TPU Karet Bivak pada sore harinya, jenazah Fikri disemayamkan di Serenia Hills Cluster Signature Blok O 19, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Baca Juga:
Gandeng Jurnalis Kepulauan Seribu, Polres Ajak Jalin Sinergitas Kamtibmas
Kepergian Fikri bertepatan dengan hari jadi Tempo yang ke-54. Bersama Goenawan Mohamad, ia turut merintis majalah berita mingguan yang menjadi salah satu ikon jurnalistik di Indonesia.
Sepanjang kariernya, pria yang akrab disapa FJ ini pernah menjabat sebagai Wakil Pemimpin Redaksi Tempo dan berkontribusi besar dalam membangun standar jurnalistik berkualitas.
Sebagai jurnalis, Fikri bukan sekadar pencatat peristiwa, tetapi juga seorang pejuang kebebasan pers. Sejak muda, ia mengabdikan dirinya untuk menjaga integritas jurnalistik dan memastikan media tetap independen.
Baca Juga:
Iwakum Kecam Doxing terhadap Jurnalis CNN, Ingatkan Potensi Sanksi Hukum
Kiprahnya dalam dunia pers tidak bisa dilepaskan dari ketajamannya dalam menganalisis isu-isu nasional serta keahliannya dalam teknik wawancara.
Lahir di Jakarta pada 25 Maret 1936, ia dikenal memiliki insting tajam dalam mencari berita dan membangun jaringan yang kuat.
Fikri memulai perjalanan jurnalistiknya pada era 1970-an dan semakin bersinar setelah mendirikan Tempo pada 1971.
Gaya jurnalistik investigatif dan mendalam yang diterapkannya di Tempo menjadi standar bagi banyak media di Indonesia.
Di samping itu, ia juga dikenal sebagai penjaga independensi pers. Semangatnya dalam memperjuangkan kebebasan media menginspirasi banyak jurnalis muda.
Warisan intelektualnya akan terus hidup melalui karya-karya yang ia tinggalkan.
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi dunia jurnalistik Indonesia. Namun, semangat dan dedikasi Fikri Jufri dalam memperjuangkan kebenaran akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus.
[Redaktur: Rinrin Kaltarina]