“Kita harus menjamin kenegaraan Palestina, tetapi Indonesia juga menyatakan bahwa setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Negara Israel dan kami akan mendukung semua jaminan keamanan Israel,” lanjut Presiden.
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyinggung pentingnya Deklarasi New York yang menurutnya telah memberikan dasar yang adil serta jalur damai untuk menyelesaikan konflik.
Baca Juga:
Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB ke-80 Jadi Momentum Bersejarah Indonesia di Panggung Global
Ia mengapresiasi langkah sejumlah negara besar, termasuk Prancis, Kanada, Australia, Inggris, dan Portugal, yang sudah mengakui eksistensi Palestina sebagai negara berdaulat.
“Pengakuan Negara Palestina adalah langkah yang tepat di sisi sejarah yang benar. Bagi mereka yang belum bertindak, kami katakan sejarah tidak berhenti,” tutur Presiden.
Di hadapan forum internasional tersebut, Presiden kembali menegaskan bahwa penghentian perang di Gaza harus segera menjadi prioritas utama.
Baca Juga:
Prabowo Bertemu Sekjen PBB, Tegaskan Komitmen Indonesia untuk Perdamaian Dunia
Indonesia, kata dia, tidak hanya siap berkontribusi melalui diplomasi, tetapi juga bersedia mengirimkan pasukan penjaga perdamaian di bawah mandat PBB.
“Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan. Kita harus mengatasi kecurigaan. Kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia. Kita siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kita bersedia menyediakan pasukan penjaga perdamaian,” ungkapnya.
Sebagai rangkaian kunjungannya di New York, selain berpidato dalam forum KTT tersebut, Presiden Prabowo Subianto juga dijadwalkan akan tampil dalam sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-80 PBB pada Selasa, 23 September 2025 pukul 09.00 waktu setempat atau 20.00 WIB.