WahanaNews.co | Indonesia menargetkan diri sebagai bangsa yang tangguh bencana pada tahun 2045 mendatang.
Menteri Koordinator Pemberdayaan bidang Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, target ini dapat diwujudkan melalui berbagai upaya yang tentunya melibatkan seluruh pihak dan berkelanjutan.
Baca Juga:
Banjir dan Longsor Terjang Manado: Dua Tewas, Ribuan Warga Terdampak
"Indonesia yakin resiliensi atau ketangguhan hanya dapat diwujudkan apabila upaya tersebut melibatkan seluruh pemangku kepentingan, kebencanaan, secara berkelanjutan dan inklusi," kata Muhadjir usai acara pembukaan GPDRR 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center, Rabu (25/5/2022).
Muhadjir menjelaskan, Indonesia sendiri telah memiliki sejumlah rencana untuk tujuan tangguh bencana.
Salah satunya dengani penetapan Rencana Induk Penanggulangan Bencana (RIPB) 2020-2044 sebagai komitmen jangka panjang. Kemudian menerapkan kerangka kerja Sendai yang merupakan rangkaian target dan panduan bagi negara-negara dalam memperkuat kebijakan terkait kesiapsiagaan bencana, dan mengurangi risiko bencana.
Baca Juga:
Banjir Bandang Terjang Parapat Simalungun, 50 Rumah Rusak dan UGD RSUD Terendam
Diketahui, dokumen itu telah diadopsi oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2015, setelah melalui proses negosiasi sejak Juli 2014 lalu.
"Harapannya Indonesia dapat menjadi bangsa yang tangguh tahun 2045," papar Muhadjir.
Selain itu, Indonesia juga telah mengadopsi sistem pentahelix (model inovatif) dalam penanganan bencana yang berpusat pada masyarakat atau Comunity Center dan dikenal sebagai gotong rotong dalam mencapai resiliensi.