Sementara itu, Putut Prabantoro, yang merupakan pendiri PWKI menambahkan bahwa dalam kunjungan kali ini berharap meningkat ke tahap berikutnya yang lebih konkret.
Kepada Kardinal Suharyo dilaporkan juga, kerja sama antara PWKI dan media di Vatikan antara PWKI dan media-media di Vatikan mendapat dukungan dari Dubes RI untuk Tahta Suci (Vatikan) Trias Kuncahyono.
Baca Juga:
AM Putut Prabantoro: Pemda di Asia Pasifik Perlu Promosikan Perdamaian Demi Peradaban Dunia
“Sebelum Pak Dubes Trias berangkat tugas ke Vatikan, PWKI sudah menyampaikan dua hal penting terkait Indonesia yakni misionaris dan media. PWKI mendukung informasi yang berhubungan dengan perdamaian, hubungan antaragama, toleransi, keberagaman, budaya dan lingkungan hidup. Value ini sama dengan media-media Vatikan. Oleh karena itu berharap bahwa bahasa Indonesia dapat menjadi salah satu bahasa yang digunakan di media Vatikan, yang multi-lingual,“ ujar Putut Prabantoro.
Selain itu, ditambahkan Putut Prabantoro, Gereja Katolik Indonesia mulai mengambil peran dalam misi Gereja Katolik Dunia.
Indonesia merupakan negara pengirim para missionaris terbesar di dunia. Dan, hal ini diakui oleh Paus Fransiskus sendiri.
Baca Juga:
Jelang Hari Listrik Nasional Ke-79, PLN UP3 Jambi Turut Nyalakan Serentak Light Up The Dream Masyarakat Tidak Mampu Di Provinsi Jambi
Menanggapi penjelasan tersebut, Kardinal mendukung penuh niat positif PWKI dan berharap misi dan tujuan PWKI ke depan dapat terwujud.
“Saya kira bagus itu jika bisa dilaksanakan. Soal ide media itu saya kira sangat penting. Mungkin nanti akan saya sampaikan juga ke KWI, ada orang khusus yang ditunjuk mengamati kejadian penting terkait gereja Indonesia yang perlu diberitakan oleh media luar,” katanya.
Kardinal Suharyo mengatakan ada tiga hal penting terkait kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.