Sementara yang menolak pemilu ditunda enam fraksi. Dari partai koalisi adalah PDIP, Gerindra, NasDem, dan PPP. Sedangkan dari oposisi Partai Demokrat dan PKS.
Kursi DPR RI berjumlah 577. Koalisi setuju Pemilu ditunda, rinciannya adalah, Partai Golkar 85 kursi, PKB 58 kursi, PAN 44 kursi. Totalnya 187 kursi.
Baca Juga:
Bawaslu Kubu Raya Selidiki Dugaan Kampanye Pilkada Difasilitasi Dinas Pendidikan Setempat
Koalisi tidak setuju, PDIP 128 kursi, Partai Gerindra 78 kursi, Partai NasDem 59 kursi, PPP 19 kursi. Total 284 kursi.
Sementara oposisi tak setuju, Partai Demokrat 54 kursi, PKS 50 kursi. Total 104 kursi.
Jumlah kursi di DPR yang menolak penundaan Pemilu 2024 adalah 388 kursi. Unggul jauh ketimbang pendukung penundaan. (selengkapnya lihat grafis). Meski unggul jauh, tetap saja wacana ini menimbulkan teka-teki warga. Apalagi muncul isu soal pertemuan PKB, PAN, Golkar dengan salah satu Menteri Koordinator Kabinet Indonesia Bersatu. Kendati ini juga dibantah, guliran isu tunda Pemilu 2024 dan perpanjang jabatan Presiden seperti sudah didesain kaum elit.
Baca Juga:
YLKI Wanti-wanti Konsumen Jangan Asal Viralkan Keluhan di Medsos, Ini Risikonya
Wacana penundaan Pemilu 2024 awalnya dicetuskan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Lalu Ketua Umum DPP PAN ZUlkifly Hasan dan lantas diikuti Partai Golkar melalui Ketua Umum DPP Airlangga Hartarto. Meski belakangan Golkar sendiri menyatakan masih membahas kelanjutan wacana itu.
Wacana penundaan pemilu ini rmuaranya adalah perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi. Pada akhir Januari, soal perpanjangan masa jabatan Presiden sudah dilontarkan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Dengan alasan keinginan para pengusaha, pria yang juga Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) itu mengatakan saat bertemu dengan para pengusaha akhir Januari silam.