“KTT AUSS itu menjadi bukti betapa tingginya tingkat kebutuhan AS terhadap dukungan negara ASEAN demi mengamankan kepentingan geopolitiknya di kawasan Indo Pasifik,” kata Koordinator Relawan Martabat Jokowi-Ma’ruf, Arnol Sinaga SE SH MH, kepada WahanaNews.co di Jakarta, Kamis (12/5/2022).
Jadi, lanjutnya, sungguh keliru kalau ada yang menyebut kunjungan kerja Presiden Jokowi ke AS, 11-13 Mei 2022, itu dalam konteks “mengemis”.
Baca Juga:
Arnol Sinaga Apresiasi Imbauan Kapolri Raih Kepercayaan Publik, Singgung Razman Rampas 2 Peluru Polisi
Justru, tandas Arnol, kalau mau lebih disederhanakan lagi, forum KTT AUSS itu merupakan ujud di mana Joe Biden “mengemis” dukungan negara-negara ASEAN dalam rangka memperkuat sikap AS dalam konflik Rusia vs Ukraina.
“Selama ini, satu-satunya barang jualan AS itu adalah American Dreams, mimpi Amerika. Maka, salah satu iming-iming dalam forum AUSS itu adalah memasukkan agenda hubungan perdagangan di sela-sela diskusi soal keamanan regional dan invasi Rusia ke Ukraina,” papar Arnol, yang juga dikenal sebagai seorang advokat muda.
Kehadiran CEO Tesla, Elon Musk, dalam rangkaian pertemuan KTT AUSS, menurut Arnol merupakan bagian dari strategi AS meraup dukungan geopolitik di ASEAN, sekaligus menyelipkan juga kepentingan Negeri Paman Sam terhadap sederet sumber daya ekonomi yang ada di Asia Tenggara.
Baca Juga:
Razman Nasution Resmi Dilaporkan Polisi, Berikut Fakta-Fakta Kasus Perampasan 2 Peluru
“Kalau memang Elon Musk menganggap negara-negara Asia Tenggara itu, termasuk Indonesia, adalah sekelompok pengemis saja, manusia terkaya di Planet Bumi ini berada pada posisi yang sangat memungkinkan untuk menolak pertemuan tersebut. Kenapa dia mau? Tentunya karena pertemuan itu ada kepentingannya juga bagi dia,” tutur Arnol.
Lebih lanjut Arnol menyampaikan kajiannya bahwa kehadiran Jokowi di forum KTT AUSS itu tentu tak lepas dari misi Indonesia sebagai pemegang tongkat presidensi G20 di tahun ini.
Menurut Arnol, sudah luas terpublikasi bahwa AS mengancam akan melakukan aksi boikot bila Indonesia tetap mengundang Presiden Rusia, Vladimir Putin, ke forum KTT G20 di Bali, akhir tahun ini.