WahanaNews.co | Beda pendapat soal penyebab banjir besar di Kalimantan Selatan
terjadi antara Presiden Joko Widodo dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDIP).
Presiden Jokowi, saat meninjau lokasi terdampak banjir di Kelurahan Pekauman,
Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, menegaskan bahwa ini merupakan banjir bandang pertama setelah 50
tahun tidak pernah terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan.
Baca Juga:
Tim Pakar ULM Kaji Banjir Kalsel
Jokowi menjelaskan, curah hujan di Kalimantan Selatan dalam kurun waktu 10 hari
terakhir memang tinggi.
Sungai Barito, yang
memiliki daya rampung hingga 230 juta meter kubik, akhirnya kewalahan.
"Sekarang ini masuk air sebesar 2,1
miliar kubik air, sehingga memang meluap di 10 kabupaten dan kota," jelas Jokowi secara virtual, Senin
(18/1/2021).
Baca Juga:
Banjir Kalsel: PLN Sukses Nyalakan 99,9% Gardu
Sementara itu, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menilai, kerusakan
lingkungan yang terjadi di Indonesia sudah teramat parah.
Megawati merasa jengkel dengan rakyat
Indonesia yang suka buang sampah sembarangan dan ogah menjaga lingkungan.
Hal ini disampaikan Megawati saat
menerima penghargaan tiga rekor MURI secara daring pada Senin (18/1/2021).