"Sementara itu berdasarkan pendekatan
pengeluaran nilai total barang dan jasa yang diperdagangkan yang dicerminkan
oleh nilai konsumsi masyarakat dalam negeri memberi kontribusi sebesar 58,97
persen dalam pendapatan nasional. Ditambah dengan kontribusi ekspor barang dan
jasa sebesar 17,17 persen disertai dengan impor sebesar 16,2 persen," papar
Luthfi.
Menyikapi berbagai dinamika tersebut,
pihaknya mempunyai tiga strategi untuk lebih memperkuat kinerja di sektor
perdagangan.
Baca Juga:
Usai Disebut Bukan Kader PDIP Lagi, Gibran: Dipecat Juga Ngak Apa-apa
Pertama, katanya, menjaga pasokan dan
stabilitas harga untuk kebutuhan pokok dan penguatan pasar dalam negeri,
terutama memasuki bulan Ramadan dan Idulfitri 2021 dan menjaga stabilitas
inflasi perdagangan.
Kedua, meningkatkan ekspor non-migas dan terus membuka akses pasar nontradisional.
Hal akan ini dilakukan dengan cara
mempercepat penyelesaian perundingan perdagangan dengan negara mitra baru, dan
mengoptimalkan pemanfaatan keringanan tarif bea masuk serta kemudahan dan
fasilitas akses pasar yang telah disepakati dalam perjanjian perdagangan dengan
negara mitra, baik dalam kerangka kerja sama bilateral maupun regional.
Baca Juga:
Pasca Diterjang Gempa, Presiden Jokowi Tinjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat
Ketiga, membantu serta memperkuat para
UMKM untuk bisa bersaing di pasar ekspor.
Upaya ini dapat berbentuk pemberian
fasilitas pelatihan ekspor, pelatihan sertifikasi mutu produk, desain,
pengemasan produk hingga kesempatan untuk mengikuti promosi ekspor di tingkat
internasional. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.