WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo minta agar setiap kota di Indonesia punya branding yang berbeda-beda sesuai potensi di wilayah tersebut.
Sejauh ini, kata Jokowi, branding berbagai kota masih belum menampakkan potensi khas masing-masing. Bahkan, jargon di tiap kota pun mirip-mirip.
Baca Juga:
Ayah Pidato Di Bloomberg, Anak Hadiri Forum G20
Banyak kota memiliki branding dengan awalan "ber"-, seperti beriman dalam kalimat "Bogor Kota Beriman".
"Jangan semua kota sama semuanya. Namanya memiliki brand yang hampir mirip-mirip, ada beriman, ada berhiber, dan ber apa lagi, berseri, ada ber- apa lagi, ber-, ber-, ber- semuanya," kata Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forkopimda Tahun 2023 di SICC, Bogor, Selasa (17/1/2023).
Jokowi lantas meminta tiap kota memaksimalkan potensi yang ada di daerah masing-masing.
Baca Juga:
Soal Sidang KIP terkait Ijazah Jokowi, UGM Buka Suara
Ia meminta kepala daerah membuat brand kota sesuai khasnya. Jika sebuah kota sudah menyematkan branding sesuai kekhasannya, Jokowi minta potensi tersebut dimaksimalkan.
Ia mencontohkan, Kota Lampung bisa dibangun branding sebagai kota pisang atau kota nanas.
Saat di-branding menjadi kota pisang, Lampung bisa menyiapkan industri pasca-panen pisang besar di kota itu, sehingga brand kota terlihat.
"Bisa misalnya kota pisang, kenapa tidak? Bisa kota ikan, kenapa tidak? Kota musik, kenapa tidak? Bisa kota mebel, kenapa tidak? Tapi konsisten. Kalau sudah kota pisang, berarti nanem pisangnya harus lebih banyak di kota itu," ucap dia.
Jokowi juga menerangkan beberapa nama kota di dunia jadi lantaran memiliki branding yang kuat. Di Filipina, ada Kota Davao dengan yang terkenal dengan industri pisangnya.
Kemudian, ada Kota High Point di North Carolina, Amerika Serikat yang terkenal dengan meubelnya. Tiap tahun, kota itu menggelar pameran mebel kelas dunia.
"Semua orang mebel tahu kapan kita harus pergi ke High Point. Di semua sudut kota isinya hanya mebel. Kenapa jepara tidak melakukan hal yang sama? Mem-branding kotanya bisa konsisten membangun semua potensi yang ada di kota itu," ujar Jokowi.
Ia juga teringat dengan Tsukiji di Tokyo, Jepang yang terkenal dengan pasar ikannya. Menurut Jokowi, Ambon juga bisa meniru hal serupa, mengingat banyaknya sumber daya laut di wilayah tersebut.
"Kenapa di ambon enggak ada yang menyiapkan branding ini? Ikan kita memiliki kekuatan, ikan. Kita memiliki banyak sehingga perlu yang namanya masterplan, siapkan," ucap Jokowi.
Menurut dia, branding kota juga akan menguatkan pendapatan di kota tersebut. Hal ini terlihat di Kota Minneapolis, AS yang mampu hidup hanya dari lapangan golf. Kota itu memiliki 37 lapangan golf yang kerap didatangi oleh banyak orang. [rna]