Prince Poetiray dan Quinn Salman juga berduet membawakan lagu tema film berjudul "Selalu Ada di Nadimu."
Tak hanya tayang di Indonesia, "Jumbo" juga ditargetkan menembus pasar internasional, termasuk Rusia, Belarus, Ukraina, Moldova, Armenia, Azerbaijan, Georgia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan, Estonia, Latvia, dan Lithuania.
Baca Juga:
Amanda Manopo Kembali ke Layar Lebar, Angkat Isu Gaya Hidup Konsumtif Lewat Film ‘CAPER’
Film ini juga menyimpan banyak detail menarik yang menjadi perhatian para penonton. Dalam konferensi pers premier, Ryan Adriandhy mengungkapkan bahwa latar waktu "Jumbo" sengaja dibuat di era 2000-an, saat anak-anak masih menikmati permainan tradisional di luar rumah.
"Kami ingin menampilkan masa-masa indah bermain kasti dan ngemong kambing, bukan sekadar mabar (main game bareng)," jelas Ryan.
Salah satu detail yang menarik perhatian warganet adalah kalender di kamar Don, tokoh utama film ini. Dalam trailer, terlihat Don berusia 4 tahun pada 24 Februari 1994, yang berarti saat ia berusia 10 tahun, latar cerita berada di sekitar tahun 2000.
Baca Juga:
Gaga Kembali ke Layar Lebar Lewat ‘The Devil Wears Prada 2’, Bareng Meryl Streep dan Anne Hathaway
"Tebakan mereka benar," kata Ryan.
Nama kampung fiksi tempat Don tinggal, Seruni, juga memiliki makna unik.
"Awalnya, nama Seruni muncul begitu saja saat kami berdiskusi, karena terdengar seperti 'seru nih'," ujarnya.