WahanaNews.co | Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) mencibir tingginya angka kemiskinan umat muslim di Indonesia bila dibandingkan dengan agama lain.
Dalam acara Tabligh Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar secara virtual, JK menyebutkan dari sepuluh orang kaya hanya ada satu yang beragama Islam. Sementara dari 100 orang miskin, 90 persen beragama Islam.
Baca Juga:
Buntut Pendongkelan Ketua Umum PMI, JK Laporkan Agung Laksono ke Polisi
"Lihat saja kalau ada 10 orang kaya di Indonesia paling tinggi satu yang muslim yang lainnya non muslim. Kalau ada 100 orang miksin, saya kira 90 persen yang miskin itu umat Islam," kata JK di Masjid Istiqlal, Selasa (19/10/2021).
Menurut JK, hal itu merupakan dampak dari ekonomi umat yang tidak maju. Persoalan ini juga menjadi satu-satunya kekurangan dari kegiatan ekonomi di Indonesia.
JK mengatakan pemerintah memang harus memajukan ekonomi nasional sekaligus tidak boleh menutup diri dari ekonomi syariah.
Baca Juga:
Sidang Pleno Munas PMI, Minta Jusuf Kalla Pimpin Kembali 2024-2029
Pada kesempatan tersebut, JK berulangkali mengingatkan agar tidak memaknai ekonomi syariah secara sempit. Menurut JK, semua kegiatan ekonomi yang tidak haram berarti halal. Kemudian, semua ekonomi yang halal berarti ekonomi syariah.
"Sama dengan pusat industri halal, ya semuanya halal, mau industri minum, mau industri baju, industri tekstil, industri mesin semua syariah, jangan bapak tutupi ekonomi ini dengan keterbatasan, karena semua syariah," kata JK.
Ia lantas mengutip doa sapu jagat yang meminta agar diberi kebaikan di dunia dan akhirat. Menurutnya, kebaikan akhirat bisa didapatkan jika mendapatkan kebaikan dunia.