Presiden Jokowi ditemani sejumlah pejabat memberikan salam kepada Paus Fransiskus yang akan melangsungkan perayaan Ekaristi bersama umat Katolik pada pukul 17.00 WIB.
"Ini sungguh-sungguh sangat istimewa. Terima kasih kepada Bapak Presiden yang setulus-setulusnya," ujar mantan Uskup Agung Semarang itu.
Baca Juga:
AM Putut Prabantoro: Pemda di Asia Pasifik Perlu Promosikan Perdamaian Demi Peradaban Dunia
"Terima kasih kepada pemerintah Indonesia, terutama kepada kementerian atau lembaga, aparat keamanan, serta seluruh panitia acara yang telah membantu menyambut dan menyelenggarakan acara dengan sangat baik untuk Paus Fransiskus," ucap Kardinal ketiga Indonesia itu.
Kardinal Suharyo juga sangat mengapresiasi peran serta seluruh pihak yang berkenan menuruti permintaan langsung dari Vatikan.
"Sejak awal direncanakan yang namanya verbal note, komunikasi antara Kedutaan Besar Vatikan untuk Indonesia dengan Kementerian Luar Negeri itu selalu lancar. Dan sejauh saya dengar, sejauh saya tahu dari teman-teman panitia, pemerintah Indonesia lewat kementerian-kementerian itu memberikan kemudahan-kemudahan sesuai dengan harapan dari tim Vatikan," kata Kardinal Suharyo mengurai.
Baca Juga:
Jelang Hari Listrik Nasional Ke-79, PLN UP3 Jambi Turut Nyalakan Serentak Light Up The Dream Masyarakat Tidak Mampu Di Provinsi Jambi
"Jadi seolah-olah itu dimanjakan, mau minta ini silakan, mau minta itu silakan, semuanya dituruti. Itu sangat mengagumkan," ujar Kardinal asal Yogyakarta itu.
Paus Fransiskus, masih kata Kardinal Suharyo, berulang kali mengaku sangat tersentuh dengan keramahtamahan bangsa Indonesia.
Terakhir, Kardinal Suharyo mengungkapkan, pertemuan di Masjid Istiqlal menunjukkan bahwa masjid terbesar di Asia Tenggara itu bukan hanya tempat ibadah umat Islam, tetapi juga rumah yang mempersatukan semua umat.