WahanaNews.co | Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mendapat kejutan diabadikan sebagai nama varietas baru anggrek di Lereng Gunung Arjuno, Malang, Jawa Timur. Varietas anggrek baru bernama Dendrobium Abdul Halim Iskandar sudah mendapat sertifikat dari lembaga Royal Holticultural Society (RHS) yang berbasis di London.
"Pemberian nama anggrek ini tidak sembarangan. Yang berhak mendaftarkan hanya penyilangnya dan yang didaftarkan hanya di ke RHS London. Dan setiap pemberian nama harus konfirmasi ke yang bersangkutan," ungkap H As'ari selaku owner PT Javina, pengelola Taman Arjuno di Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (29/6/2022)
Baca Juga:
Korupsi Dana Hibah: KPK Geledah Rumah Mendes, Temukan Rp 250 Juta
As’ari mengungkapkan bahwa anggrek varietas baru tersebut indukannya berasal dari Papua yang disilangkan dengan anggrek khas Jawa Timur. Saat didaftarkan, anggrek tersebut pun harus sudah dalam kondisi berbunga.
"Istimewanya anggrek ini (Dendrobium Abdul Halim Iskandar) bunganya besar, warnanya bagus yakni kuning kecokelatan dan menjadi salah satu anggrek ciri khas Jawa Timur," tandas pria yang sudah berkecimpung di dunia anggrek sejak 2010 lalu itu.
Proses penyilangannya sampai jadi benih siap tanam berlangsung 1,5 tahun. Selanjutnya benih sampai berbunga sekitar 1,5 tahun. Jadi, lanjut As’ari total dari penyilangan sampai bunga sekitar 3 tahun.
Baca Juga:
2 Menteri PKB Bertemu Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas soal Hak Angket
"Jadi anggrek ini sudah saya silang sekitar 4 tahun, bukan tiba-tiba dan perlu waktu lama. Makanya anggrek harganya stabil," ujar As’ari.
As’ari menambahkan, pengabadian nama Dendrobium Abdul Halim Iskandar pada salah satu varietas anggreknya juga merupakan bentuk apresiasi dan penghormatan atas perhatian dan komitmen Gus Halim sapaan akrab-Abdul Halim Iskandar untuk mengembangkan Budidaya anggrek didesa-desa.
"Harapan kami dengan adanya semakin banyak tokoh masyarakat yang memiliki perhatian terhadap penganggrekan di Indonesia. Selain itu bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas serta produktivitas petani anggrek dan nilai perekonomian," tandas As’ari.