Lebih lanjut Arsjad menjelaskan, pada awal pandemi Covid-19 di Indonesia dirinya dan rekan-rekannya sempat mengalami lamanya menunggu hasil tes RT PCR.
Dia menyebutkan, saat itu menunggu hasil tes PCR bisa sampai 10 hari.
Baca Juga:
Menko Luhut: Terbukti Terima Duit, Saya Mundur!
Dia pun sempat berkomunikasi dengan Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19 saat itu, Doni Monardo, untuk membahas perihal tes Covid-19 di Indonesia.
"Waktu itu saya diskusi sama Pak Doni. Salah satu yang jadi masalah di Indonesia saat itu adalah testing PCR. Kita dulu masih sedikit sekali. Pada saat itu hanya 10.000 untuk seluruh Indonesia," ungkapnya.
Pembicaraan saat itu pun berlanjut dengan kesepakatan untuk membantu menyediakan jasa tes PCR di Indonesia.
Baca Juga:
Dituding Terlibat Bisnis PCR, Menko Luhut Siap Diaudit
Arsjad menuturkan, saat itu dia sempat pula bertemu dengan profesor dari Oxford yang sedang berkunjung ke Indonesia.
Dari pertemuan itu, pihaknya mendapatkan penjelasan mengenai pandemi Covid-19 dan tes PCR.
"Lalu kami cek siapa saja yang punya teknologi PCR waktu itu, ada China, AS, Eropa dan lain-lain. Kita akhirnya mencari akses untuk mencari mesin itu (PCR)," kata Arsjad.