WahanaNews.co | Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bersama Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak & Keluarga Berencana (DP3AKB) menandatangani Memorandum of Agreement (MOA) dengan 30 perguruan tinggi di Jawa Barat.
MOA ini sebagai langkah awal untuk memastikan keberlanjutan pemberdayaan perempuan di Jawa Barat melalui ‘Sekolah Perempuan’.
Baca Juga:
Kemen PPPA Gandeng Kemkomdigi Tingkatkan Literasi Digital Perempuan dan Anak
Menteri PemberdayaanPerempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menyatakan penandatangan MOA ini merupakan bentuk komitmen mendorong pemberdayaan perempuan di Jawa Barat.
“Pemberdayaan perempuan adalah elemen kunci dalam mencapai kesetaraan gender dan pembangunan yang inklusif. Melalui program Sekolah Perempuan yang didukung oleh hibah Korea Selatan, ribuan perempuan, terutama yang rentan dan penyintas kekerasan, telah memperoleh keterampilan di bidang ekonomi, kewirausahaan dan peningkatan kualitas hidup,” kata Menteri PPPA dalam sambutan secara daring di Open Forum ODA Project Tahun 2024, di Bandung, Jawa Barat, Jumat (18/10/2024).
Sinergi bersama perguruan tinggi di Jawa Barat dilakukan melalui kegiatan Open Forum ODA Project Tahun 2024 di UNIKOM, Bandung.
Baca Juga:
Menteri PPPA Kawal Kasus Kekerasan Anak di Banyuwangi
Adapun Proyek ODA atau Official Development Assistance merupakan kerja sama Indonesia (Kemen PPPA) dengan Ministry ofGender Equality and Family of Korea (MoGEF) Korea Selatan melalui proyek/bantuan hibah yang berlangsung selama 5 (lima) tahun.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam program pemberdayaan perempuan melalui proyek ODA sejak tahun sejak 2020.
Kerja sama ini menunjukkan bahwa kolaborasi lintas negara mampu menghasilkan dampak signifikan bagi perempuan di Indonesia, khususnya di Jawa Barat.