"Kualitasnya meningkat, akurasinya juga meningkat," katanya.
Gus Ipul pun mewajibkan 33 ribu lebih pendamping PKH untuk mengikuti pelatihan pemutakhiran DTSEN. Ia memastikan proses ini akan diawasi.
Baca Juga:
Siap-Siap! Bansos PKH dan BPNT Triwulan II Cair Mulai Minggu Ketiga Mei
"Ada tes-tes yang kita berikan setelah mengikuti pelatihan ini," katanya.
Saat ditanya soal selisih penerima bantuan antara Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dengan DTSEN, ia mengatakan pasti ada perbedaan. Karena itu, Kemensos akan memastikan akurasinya dengan ground check.
"Karena ini diukur ulang, dipadankan dengan data-data lain. Jadi, pasti ada yang keluar dan masuk," katanya.
Baca Juga:
Sekolah Rakyat Siap Beroperasi, Ribuan Guru dan Siswa Akan Direkrut April Ini
Pada kesempatan yang sama, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan MoU Pemutakhiran DTSEN bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara BPS dan Kemensos. Sebab, kolaborasi menjadi kunci keberhasilan.
"Data-data yang dibutuhkan Kemensos akan terus kami siapkan dan kami pastikan kualitasnya sesuai dengan kebutuhan yang nantinya bisa dimanfaatkan Pak Mensos dan jajarannya," katanya.
Ia menuturkan DTSEN akan dimutakhirkan tiap tiga bulan sekali. Pemutakhiran dilakukan melalui ground check, aplikasi Cek Bansos, dan data-data lainnya.