"Seperti tadi disampaikan, karena populasi EV sudah tambah banyak, sebagaimana halnya BBM konvensional, setiap 20 km itu ada stasiun pengisian bahan bakar," ungkap Putu.
"Jadi, harusnya untuk EV juga ada standarnya, setiap berapa kilometer. Ini kan masih ikutin BBM konvensional," imbuhnya.
Baca Juga:
Semangat Sumpah Pemuda, PLN Ajak Gen-B Dukung Penggunaan Transportasi Hijau
Selain itu, saat ini waktu yang dibutuhkan untuk mengisi baterai mobil listrik hingga daya penuh juga tak sebentar. Oleh sebab itu ia meminta perguruan tinggi juga ikut mengkaji masalah ini.
"EV kan sekarang kecepatan pengisiannya belum seperti pengisian BBM konvensional. Jadi perlu satu kajian untuk setiap berapa kilometer harus ada SPKLU," pungkasnya.[zbr]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.