WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pemerintah mendorong peningkatan keterlibatan perempuan dalam sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lewat program pelatihan kewirausahaan.
Langkah ini merupakan bagian dari sinergi antara Kementerian Koperasi dan UKM bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
Baca Juga:
Dari Perdagangan hingga Pertahanan, Presiden Prabowo dan PM Kanada Saksikan Penandatanganan Sejumlah Kesepakatan Strategis
Keduanya meluncurkan program Langkah Aksi Kapasitas Sosial Mikro untuk Inklusi atau LAKSMI, yang digagas oleh Kementerian UMKM. Fokus awal program ini tertuju pada pelaku usaha perempuan di wilayah DKI Jakarta dan Maluku Utara.
“Perempuan merupakan tiang negara, oleh karenanya pemberdayaan ekonomi perempuan menjadi kunci kesejahteraan bagi keluarga dan mendukung pembangunan bangsa. Kami mendukung Program LAKSMI, karena bukan hanya melatih perempuan untuk mandiri secara ekonomi, namun juga mengurangi kekerasan,” kata Menteri PPPA Arifah Fauzi dalam pernyataan resminya, Rabu (25/6/2025).
Program LAKSMI diluncurkan sebagai kelanjutan dari nota kesepahaman yang telah diteken pada April lalu.
Baca Juga:
977 Peserta Pameran Siap Ramaikan TEI, Produk Fesyen, Gaya Hidup, dan Dekorasi Rumah Mendominasi
Arifah menegaskan bahwa LAKSMI bukan sekadar pelatihan teknis, tapi juga mencakup pemberian modal usaha dan pendampingan bisnis secara menyeluruh.
“Kami tidak ingin berhenti di penandatanganan nota kesepahaman, kita akan kuatkan kolaborasinya dengan berbagai pihak. Mudah-mudahan dengan ini kita dapat menyelesaikan persoalan-persoalan di akar rumput, khususnya terkait kesejahteraan perempuan dan anak,” tegas Arifah.
Sementara itu, Menteri UMKM Rahman Abdurrahman mengungkapkan masih banyak kendala yang dihadapi pengusaha perempuan, mulai dari sulitnya akses ke lembaga keuangan, kurangnya pembinaan manajerial, hingga minimnya pendampingan.