Dengan mempertimbangkan referensi zona gempa dan kondisi seismik yang ada di Indonesia, prasarana KCJB seperti jembatan, subgrade hingga terowongan yang berada di sepanjang trase, dirancang supaya memiliki ketahanan gempa hingga 8,0 sampai dengan 9,0 Skala Intensitas Seismik (setara dengan delapan magnitudo).
Selain struktur bangunan yang tahan gempa, sarana kereta api cepat dalam hal ini kereta api cepat penumpang (EMU) dan kereta api cepat inspeksi (CIT) juga sudah dilengkapi fitur disaster monitoring atau pendeteksian bencana.
Baca Juga:
Proyek Kereta Cepat RI Lancar, Kenapa di Malaysia-Singapura Tersendat?
"Desain struktur bangunan yang mumpuni dan juga fitur kereta api yang mampu mendeteksi bencana, disematkan untuk keamanan operasional KCJB. Diharapkan bisa memitigasi dampak apabila terjadi bencana," ujar Dwiyana
Mengenai gempa yang terjadi di Cianjur pada Senin 21 November 2022, Dwiyana menyebutkan jika kondisi struktur Prasarana KCJB hingga saat ini aman dari kerusakan akibat gempa.
Mewakili perusahaan, Dwiyana turut menyampaikan duka cita atas musibah yang dialami masyarakat Cianjur.
Baca Juga:
KA Cepat Jakarta-Bandung Dinamai WHOOSH, Ini Artinya
"Atas nama perusahaan, kami menyampaikan turut berduka cita atas musibah yang dialami masyarakat Cianjur. Semoga masyarakat Cianjur diberi kekuatan dan musibah ini segera usai," kata Dwiyana. [Tio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.