WahanaNews.co | Merespons pernyataan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menyebutkan ada pihak di luar kampus yang mendidik mahasiswa menjadi radikalis dan ekstremis di luar kampus, Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, menyatakan penyebaran radikalisme di kampus--antara kalangan mahasiswa--merupakan hal yang nyata.
"Saya menilai apa yang disampaikan Presiden Jokowi di hadapan forum rektor masih menemukan relevansinya karena ancaman penyebaran paham radikal di kalangan mahasiswa memang ada buktinya. Kami berharap warning tersebut benar-benar menjadi atensi para rektor dan civitas akademika di masing-masing perguruan tinggi," kata Huda, Rabu (15/9).
Baca Juga:
Tuai Keluhan di Mana-mana, Nadiem Batalkan Kenaikan UKT 2024
Menurutnya, pihak rektorat setiap kampus di seluruh Indonesia harus merespons pernyataan Jokowi itu dengan melakukan pemantauan terhadap aktivitas dakwah yang dilakukan oleh mahasiswa, baik yang berlangsung di dalam atau luar kampus.
Indikasi penyebaran radikalisme di kalangan mahasiswa bisa dilihat dari jajak pendapat yang dilakukan oleh beberapa lembaga seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Alvara Research, hingga Setara Institute.
Selain soal penyebaran paham radikalisme, lanjut Huda jajak pendapat di lembaga-lembaga itu juga menunjukkan soal kasus-kasus intoleran dan bernuansa SARA di beberapa kampus di Indonesia.
Baca Juga:
Ini Daftar 30 Kampus di Dalam dan Luar Negeri Paling Diincar Pelamar Beasiswa LPDP
"Indikasi-indikasi tersebut menunjukkan jika ancaman pemikiran dan sikap radikal di kampus itu benar dan nyata adanya. Oleh karena itu pimpinan kampus dan jajarannya tidak bisa lepas tangan atas fenomena ini," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.
Dia menjelaskan, penyebaran radikalisme di kalangan mahasiswa biasanya dilakukan lewat forum diskusi berbalut dakwah di masjid-masjid kampus. Menurutnya, mahasiswa berstatus senior yang sudah terpapar radikalisme biasanya jeli memilih calon kader dari kalangan mahasiswa baru.
"Biasanya mahasiswa baru ini masih mencari jati diri dengan semangat keberagamaan yang sehingga mudah dipengaruhi," tuturnya.