"Hasil survei Bloomberg memang menempatkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat resiko resesi yang kecil, hanya 3 persen. Sangat jauh jika dibandingkan rata-rata negara Amerika dan Eropa (40 hingga 55 persen) ataupun negara Asia Pasifik (pada rentang antara 20 hingga 25 persen). Namun kita tetap harus waspada, mengingat menurut IMF dan Bank Dunia, perekonomian 66 negara (diluar Indonesia) diprediksi akan bangkrut dan ambruk. Jika terjadi, pasti akan membuat kondisi ekonomi global semakin suram, sehingga harus diwaspadai oleh Indonesia dari sejak dini," tandas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Wakil Ketua Umum SOKSI ini menjelaskan, konflik Rusia - Ukraina saja sudah memicu krisis pangan dan krisis energi global.
Baca Juga:
Terima Ketum dan Pengurus PWI Pusat, Ketua MPR Dorong Peningkatan Kompetensi dan Profesionalitas Wartawan
Menyebabkan terhambatnya pasokan gandum dunia sebanyak 30 hingga 40 persen.
Harga gas alam di Eropa meningkat 60 persen dalam dua pekan, semakin memperburuk krisis energi yang ditandai kenaikan harga minyak mentah yang mencapai 350 persen hanya dalam kurun waktu 2 tahun.
Proyeksi Energy Information Administration (EIA) pada awal April 2022 lalu memperkirakan harga minyak mentah Brent untuk keseluruhan di tahun 2022 bisa mencapai 98 dollar AS per barel, jauh di atas asumsi APBN 2022 sebesar USD 63 per barel.
Baca Juga:
Ketua MPR RI, Bamsoet Dorong Optimalisasi Restorative Justice
"Secara blak-blakan di berbagai kesempatan, Presiden Joko Widodo menyatakan beban subsidi untuk BBM, Pertalite, solar, dan LPG sudah mencapai Rp 502 triliun. Untuk menekan subsidi, HIPMI bisa berperan dengan membantu percepatan migrasi kendaraan dari berbahan bakar minyak ke bermotor listrik. Setiap migrasi satu unit kendaraan, diperkirakan bisa menghemat subsidi mencapai Rp 22,9 juta per tahun. HIPMI juga bisa lebih banyak terjun ke green economy. Secara global, studi World Economic Forum 2020 mengestimasi transisi ke ekonomi hijau dapat menghasilkan peluang bisnis senilai 10 triliun dolar AS, dan membuka 395 juta lapangan pekerjaan pada tahun 2030," pungkas Bamsoet. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.