WahanaNews.co | Ketua
Umum Majelis Ulama Indonesia Miftachul Achyar mengungkapkan, hingga sekarang MUI
bisa menjalankan perannya dengan baik, sebagai mitra pemerintah maupun sebagai
pelayan dan penyambung aspirasi umat.
Baca Juga:
Kapolres Rohil Siap Ciptakan Pilkada Damai dan Bangun Sinergitas Bersama MUI
Kemudian, khadimul ummah sekaligus himayatul ummah, meski
terdapat kendala pandemi COVID-19 yang terjadi selama masa periodenya.
"Saat ini sampai seterusnya MUI tetap tegar. Walaupun pada
periode saya ini ada penyusutan-penyusutan anggaran yang cukup signifikan, tapi
dengan ketegaran nawaitu yang kuat kita memang dibentuk memberikan manfaat dan
maslahat untuk umat," kata Miftachul dalam Milad MUI ke-46 di Jakarta,
Senin, 26 Juli 2021.
"Sehingga lahirlah pikiran-pikiran cerdas,
pikiran-pikiran tangkas tentang bagaimana MUI bisa tetap menjalankan tugas
walaupun dengan anggaran yang sangat minim dan limit itu," tambahnya.
Baca Juga:
Palu Berzikir: Pemkot Palu Peringati 6 Tahun Gempa, Tsunami, dan Likuefaksi
Menurut Miftachul, setiap periode kepengurusan pasti
mempunyai tantangan yang berbeda. Untuk periode ini, tantangan utama yang harus
dihadapi adalah terjadinya pandemi COVID-19 dan ekses-eksesnya, bahkan
virus-virus pembawa fitnah yang merusak otak, akal, dan kebenaran di
tengah-tengah masyarakat.
Maka dari itu, kata dia, di awal masa kepengurusan periode
ini, MUI memberikan porsi lebih banyak terkait dengan penanggulangan pandemi
COVID-19 dan dampaknya.
Berbagai kebijakan telah MUI tetapkan dalam rangka penanggulangan
pandemi tersebut seperti memberikan panduan bagi umat islam yang menjalankan
ibadah dan aktivitas keagamaan.