WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kontroversi seputar keaslian ijazah Presiden Joko Widodo kembali menuai sorotan panas. Kali ini, bukan hanya soal forensik dokumen, melainkan menyeret nama besar Universitas Gadjah Mada (UGM).
Tokoh Nahdlatul Ulama, Kiai Syarif Rahmat, melontarkan kritik keras kepada Roy Suryo dan koleganya yang terus menggugat keabsahan ijazah Jokowi.
Baca Juga:
Demi GP Ansor, Addin Siap Kunjungi Kader di Daerah-daerah Tapi Ada Syaratnya
Ia bahkan meminta UGM mencabut ijazah para alumninya tersebut karena dinilai telah mencoreng kehormatan almamater.
"Kalau alumni UGM justru mengolok-olok kampus sendiri, mencederai integritas institusi, maka pantas ijazahnya dicabut. Harus ada aturan tegas soal itu," tegas Kiai Syarif melalui kanal YouTube PADASUKA TV.
Kritik itu muncul seiring dengan sikap Roy Suryo cs yang ngotot mempertanyakan legalitas ijazah Jokowi. Bagi Kiai Syarif, tindakan tersebut tidak hanya tidak berdasar hukum, tetapi juga bermuatan politis dan tidak etis sebagai sesama lulusan UGM.
Baca Juga:
PBNU: Tak Masuk Akal TNI Aktif Bisa Dinas di Kejaksaan Agung dan MA
“Memangnya Jokowi mau melamar kerja ke mereka? Apa hak mereka minta tunjukkan ijazah?” ujarnya retoris.
Menurutnya, tak ada satu pun aturan yang mewajibkan seorang presiden menunjukkan ijazahnya ke publik.
Ia mengibaratkan situasi ini seperti orang asing memaksa membuka rekening bank pribadi orang lain.