Dalam momen Indonesia 7 Summit Expedition itu, Gina berangkat berenam. Rekannya yang lain diantaranya, Ardeshir Yaftebbi, Iwan Irawan, Martin Rimbawan, Fajri Al Luthfi dan Nurhuda.
Misi pendakian 7 puncak gunung dunia bukanlah misi main-main. Itu dibutuhkan segala persiapan yang matang mulai dari persiapan mental, fisik dan juga perbekalan.
Baca Juga:
Peduli dan Inklusif, Brigjen Mustikaningrat Hadirkan Harapan Baru bagi Sumedang
Sekadar diketahui, sebelum misi itu dilakukan, Gina sudah tercatat sebagai anggota Wanadri dengan telah mengikuti pendidikan dasar. Kemudian ia pun sebelumnya telah mengikuti Diklat Fisik ekspedisi 7 summit.
"Khususnya dalam proses persiapannya. Pendakian ini membutuhkan biaya yang sangat besar. Mungkin sekitar 12 miliar untuk 6 orang pendaki. Lokasi gunung kebanyakan berada di negara-negara yang memiliki 4 musim, sementara kami semua adalah orang tropis. Pendakian ini sebagian besarnya harus dilakukan dengan peralatan-peralatan khusus yang sulit didapatkan di Indonesia," paparnya.
Adapun gunung-gunung yang harus ditempuh, yakni Cartenz Pyramid (4.884 mdpl) di Papua Indonesia, Kilimanjaro ( 5.895 mdpl) di Tanzania - Afrika, Elbrus (5.642 mdpl) di Rusia, Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina, Mc Kinley / Denali (6.194 mdpl) di Alaska, Vinson Massif (4.897 mdpl) di Antartika dan Everest (8.848 mdpl) di Nepal.
Baca Juga:
Waspada Musim Hujan, PLN UP3 Sumedang Minta Masyarakat Bijak Gunakan Listrik
Perjalanan Sampai Puncak - Dari Hipotermia Sampai Muntah Darah
Kilimanjaro adalah salah satu gunung terindah di benua Afrika. Namun saat itu menjadi salah satu gunung yang paling menyiksa saat hipotermia tetiba menyerang tubuh Gina.
"Tepatnya di stella point sekitar ketinggian 5700 mdpl, saya terkena hipotermia, tubuh saya menggigil tidak bisa dikendalikan," kenang Gina.