Harga panen kopi yang murah membuat banyak petani di Dusun Kamojang, Desa Laksana, Ibun, enggan merawat kebunnya.
Imbasnya, pohon kopi tidak produktif.
Baca Juga:
PLN Electric Run 2023 Siap Digelar, Berikut Informasi Lengkapnya
Kebun kopi ditumbuhi alang-alang.
“Sebagian petani kembali menanam sayuran. Hal ini kurang baik bagi lingkungan karena tidak optimal dalam menahan air. Tetapi, kalau bertahan menanam kopi tanpa pengolahan, petani akan merugi,” ujarnya.
Melalui Kelompok Tani Gunung Kamojang, Sudarman dan sejumlah petani lainnya diberi berbagai pelatihan, mulai dari cara menanam kopi hingga proses pascapanen.
Baca Juga:
HLN 2023, Belanja Produk UMKM di PLN Mobile Diskon Hingga Rp60 Ribu dan Gratis Ongkir
Mereka juga mendapatkan bantuan beberapa alat pengolahan kopi, seperti mesin pengupas kulit basah atau pulper, pengupas kulit kering atau huler, grinder, dan mesin sangrai.
Berbekal pelatihan dan peralatan itu, petani semakin terampil mengolah kopi.
Mereka tak lagi menjual hasil panen berbentuk buah ceri.